Zainatul Hayat, Bocah Pemilik Suara Emas Asal Situbondo

Zainatul Hayat bersama neneknya saat berada di kediaman tetangganya di Desa Tanjung Kamal, Kecamatan Mangaran, Situbondo. [sawawi]

Berhasil Manggung Diberbagai TV Nasional, Ingin Menjadi Penyanyi Terkenal
Kab Situbondo, Bhirawa
Zainatul Hayat, bocah asal Situbondo mendadak namanya meroket dalam sepekan ini. Bahkan beberapa hari terakhir ini, Ina-panggilan akrab Zainatul Hayat, kerap menjadi buah bibir masyarakat. Bocah yang masih duduk dibangku sekolah dasar itu menjadi terkenal setelah video bernyanyinya viral di media sosial (medos). Pemilik suara emas yang mengidolakan Ratu Dangdut Rita Sugiarto tersebut sebelumnya sempat diundang dalam ajang KDI sebagai bintang tamu.
Untuk bisa sampai ke rumah Ina, tidaklah sulit karena berdekatan dengan bibir pantai di Dusun Deddhek, Desa Tanjung Kamal, Kecamatan Mangaran, Situbondo. Ina tidak seperti anak SD pada umumnya yang biasa menghabiskan waktu dengan bermain dan chating di HP androit. Malah sebaliknya, Ina memilih lebih banyak menghabiskan waktu untuk belajar bersama teman-teman seusianya. Terbukti, saat dikunjungi di kediamannya, penyanyi cilik tersebut tidak berada di rumahnya. “Ina sedang mengerjakan PR (pekerjaan rumah) di kediaman salah seorang temannya,” kata nenek Ina, Salamah (55).
Kata Salamah, setiap hari cucu kesayangannya tersebut rajin belajar kelompok di rumah teman-temannya. Seperti biasa, puteri pasangan Jupriyadi-Nur Kholifah itu sedang mengerjakan tugas bersama teman sekelasnya. Kebiasaan itu, aku Salamah, sudah cukup lama ditekuni Ina, bahkan setiap pulang sekolah. “Setiap sore dia (Ina, red) biasanya membawa tas untuk belajar kelompok dirumah temannya. Rumahnya tidak begitu jauh kok,” terangnya.
Salamah mengungkapkan, selama ini cucunya tidak tinggal bersama ibu kandungnya karena sejak kecil, kedua orang tuanya memilih bercerai. Akhirnya dengan terpaksa, ia sempat tinggal bersama ayahnya, Jupriyadi sebelum ikut dirinya. “Memang Ina sempat tinggal bersama ayahnya. Namun untuk biaya hidup dan sekolahnya, ditanggung oleh kakeknya. Meski terkadang, ayahnya juga sering memberi uang kepada Ina,” katanya.
Masih kata Salamah, sekitar 4 tahun yang lalu, kakek Ina mendadak terkena penyakit stroke sehingga tidak bisa kembali beraktifitas dan bekerja seperti sediakala. Nah sejak saat itulah cucunya itu berusaha memenuhi kebutuhannya dengan mencari sendiri dengan cara manggung dan bernyanyi,” tutur Salamah.
Cerita Ina di mata Salamah cukup unik dan lucu sekaligus memprihatinkan. Bagaimana tidak, ketika Ina diminta menghadiri sebuah undangan salah satu tv nasional di Jakarta, Ina masih belum uang sepeser pun. Untung saja, Ina masih mempunyai seekor kambing hasil ikut lomba bernyanyi di salah satu radio di Situbondo. “Kambing itu kemudian dijual untuk memenuhi bekal Ina selama tampil di tv nasional Jakarta,” ungkapnya.
Lebih jauh Salamah mengakui, uang hasil penampilan Ina selama di Jakarta hingga saat ini belum diterima. Menurut Salamah, dana hak manggung Ina tersebut akan segera ditransfer pihak tv Jakarta. Salamah menegaskan, sampai saat ini pencairan tersebut masih dalam proses, namun kabar terbaru menyebutkan bahwa dana hasil manggung cucunya ditransfer pada awal November 2018 mendatang. “Dijanjikan akan cair awal bulan depan,” pungkas Salamah.
Sementara itu, Ina bercerita bahwa karir bernyanyinya dimulai sejak kelas 2 SD Tanjung Kamal. Saat itu, Ina diminta mengikuti lomba bernyanyi oleh guru-gurunya. Saat pertama tampil, aku Ina, dirinya mampu menunjukkan suara emasnya dan bahkan berhasil tampil memukau dihadapan penonton. Dari hari ke hari hasil penampilan manggung Ina semakin matang dan semakin membanggakan keluarganya. “Alhamdulillah, saya berkali-kali ikut lomba selalu mendapatkan juara. Ini merupakan suatu kebahagiaan tersendiri bagi saya,” tutur Ina.
Selain mengikuti lomba menyanyi diluaran, ia juga sering ikut bernyanyi di acara hajatan di rumah warga terdekat. Kadang tambil duet bersama ayahnya, Jupriyadi. Ina mengaku pernah diundang untuk nyanyi di acara pernikahan di Surabaya dan mendapatkan honor Rp500 ribu. Tanpa berpikir panjang, semua uang hasil ia manggung oleh Ina langsung diberikan kepada neneknya, orang yang sejak kecil merawatnya. “Setiap selesai tampil dan mendapatkan honor, langsung saya kasihkan nenek Salamah. Karena dia yang membesarkan saya sejak kecil,” kupas Ina.
Singkat cerita, dari aksi panggung Ina tersebut, mulai tersiar keberbagai kalangan di Situbondo. Puncaknya Ina kemudian dilirik salah satu tv nasional Jakarta untuk menampilkan suara emas yang dimiliki Ina. Tahu ada kabar tersebut, Ina semakin bangga dan benar adanya dalam beberapa hari ia diminta untuk tampil dalam ajang seleksi bakat KDI untuk menjadi bintang tamu.
Disana, aku Ina, dirinya diminta untuk bernyanyi dan sempat bertemu dengan artis-artis penyanyi terkenal ibukota. “Saya semakin senang karena dalam ajang KDI itu bisa ketemua artis dangdut beken. Sepeti Ayu tingting, kak Delima, kak Igun dan bunda Iis Dahlia serta bunda Rita Sugiarto. Ini sangat surprise sekali,” ucap Ina.
Yang lebih bangga lagi, baru-baru ini Ina diminta kembali ke Jakarta untuk tampil dalam acara Hitam Putih yang dibawahi Dedy Corbusier serta acara Uya Kuya. Dalam sederet acara hiburan tersebut, selain Ina diminta menampilkan suara emasnya, juga ditanya profil biografi sejak kecil hingga meraih kesuksesan bernyanyi sampai saat ini.
Ina ke Jakarta didampingi ayah Jupriyadi dan neneknya, Salamah. Tak pelak, penampilan Ina diberbagai tv nasional, menambah ketenaran Ina selama balik pulang di Kota Bumi Salawat Nariyah. “Saya sangat terkesan dengan pembawa acara Hitam Putih Dedy Corbusier dan acara Uya Kuya,” paparnya.
Ina kini mengaku semakin bangga karena dirinya bisa ikut terkenal seperti artis Situbondo yang lebih dahulu meroket di tanah air. Dia berharap, cita-citanya untuk menjadi penyanyi hebat dapat segera terwujud. Keinginan ini tidak berlebihan, karena bakat Ina terus diasah dan dibina oleh ayah kandungnya sendiri, Jupriyadi. “Saya bernyanyi diajari oleh ayah. Kalau lagu yang paling saya sukai berjudul oleh-oleh, yang dinyanyikan oleh bunda Rita Sugiarto. Lagi ini yang membuat saya jadi dikenal publik,” ucap Ina.
Ternyata Ina tak hanya piawai dalam bernyanyi, di sekolahnya Ina juga dikenal sebagai siswa yang memiliki kecerdasan tinggi. Terbukti, aku Ina, setiap usai ujian atau saat kenaikan kelas selalu menjadi bintang sekolah dan juara terbaik. Ina pun beberapa kali mendapatkan penghargaan dan beasiswa dari sekolahnya. “Kalau di sekolah saya sering meraih juara satu. Alhamdulillah bisa meraih sukses di kelas dan juga sukses dalam menyanyi,” pungkas Ina dengan logat khasnya. [sawawi]

Tags: