Zero Accident Mudik Lebaran 2016 Dianggap Gagal

Zero AccidentDPRD Jatim, Bhirawa
Harapan Kemenhub agar dalam mudik lebaran 2016 tidak terjadi kecelakaan hingga menimbulkan korban jiwa atau zero accident ternyata gagal. Meski dalam kecelakaan tersebut sedikit melibatkan kendaraan umum, namun lebih banyak kendaraan  pribadi khususnya kendaraan roda dua alias motor yang mengalami kecelakaan.
Ketua Komisi D DPRD Jatim, Eddy Paripurna mengatakan program zero accident yang dicanangkan pemerintah saat lebaran 2016, gagal diterapkan di Jatim. Hal ini dikarenakan adanya peningkatan korban jiwa saat arus mudik lebaran 2016 dibandingkan tahun 2015.
“Saya anggap gagal karena angka kecelakaan saat arus mudik lebaran 2016 justru korban jiwa meningkat. Meski rata-rata yang mengalami kecelakaan adalah mobil pribadi, khususnya melibatkan kendaraan roda dua alias motor,”ungkap mantan Wabup Pasuruan ini saat ditemui dikantornya, Rabu(13/7).
Eddy mengatakan karena lemahnya pengawasan Dishub dan LLAJR hingga jajarannya sebagai leading sektor dalam pelaksanaan pelayanan arus mudik dan balik lebaran tahun ini perlu dilakukan klarifikasi.
“Nanti akan dilakukan klarifikasi semua unsur terkait. Dalam beberapa hari ini akan dijadwalkan pemanggilan kepada mereka untuk dievaluasi lagi secara menyeluruh,”jelasnya.
Eddy menjelaskan salah satu yang menjadi permasalahan tingginya korban jiwa saat lebaran tahun ini adalah masih kurangnya rambu-rambu di jalan yang menjadi akses untuk arus mudik dan balik lebaran tahun ini.
Terpisah, Wakil Ketua Komisi D DPRD Jatim, Hammy Wahjunianto mengakui jika  kecelakaan tertinggi selama mudik lebaran 2016 melibatkan kendaraan roda dua. Karenanya hal ini perlu dilakukan evaluasi. Diantaranya untuk mudik gratis khususnya yang memakai roda dua nantinya menggunakan kereta api dan dilakukan pada H-10. Atau sebelumnya para pemudik dihimbau untuk tidak membawa kendaraan dan bus menyewa ditempatnya mereka mudik. Hal ini sebagai antisipasi adanya kecelakaan yang melibatkan roda dua.
“Ke depn bisa juga program mudik gratis baik yang dilakukan lewat APBN, APBD dan swasta disatukan dan digagas sebuah program untuk menekan kecelakaan, khususnya yang melibatkan kendaraan roda dua. Yang pasti nantinya baik orang maupun motor hendaknya diangkut dengan kereta api atau kapal laut. Karena dengan masih menggunakan bus dikhawatirkan tidak akan menekan angka kecelakaan. Kalaupun hal itu terpaksa dilakukan, paling tidak harus dilaksanakan pada H-10,”tegas politisi asal PKS ini.
Terpisah, Kadishub LLAj Jatim, Wachid Hariyanto mengakui jika harapan Kemenhub, Ignasius Jhonan untuk zero accident hanya diberlakukan untuk kendaraan umum saja. Tapi untuk kendaraan pribadi, pihaknya tidak bisa menjamin.
“Ingat zero accident hanya berlaku untuk kendaraan umum saja, sementara untuk kendaraan pribadi saya tidak bisa menanggungnya,”jelas pria yng disebut-sebut akan maju sebagai Bacawagub Jatim ini beberapa waktu lalu.
Seperti diketahui Polda Jatim mencatat selama mudik lebaran 2016, terjadi 483 kecelakaan lalu lintas (laka lantas) di Jatim. Dari laka lantas tersebut, telah merengkrut korban jiwa mencapai 54 orang. Dibandingkan tahun 2015 angka laka lantas mengalami penurunan mencapai 489 kejadian. Meski demikian untuk korban jiwa mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2015. Untuk korban jiwa tahun 2015 merengkrut korban mencapai angka 47 orang. [Cty]

Tags: