Ziarah ke Makam Gus Dur, Mahasiswa Papua Nyanyikan Indonesia Raya

Mahasiswa Papua bersama Yenny Wahid saat berziarah di makam Presiden ke-4 RI, KH Aburrahman Wahid (Gus Dur) di Kompleks makam keluarga Ponpes Tebu Ireng, Jombang, Rabu (21/08).

Jombang, Bhirawa
Sejumlah warga Papua dan merupakan mahasiswa yang tinggal di Jatim bersama putri Presiden ke-4 Republik Indonesia (RI), KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid (Yenny Wahid) menyanyikan Lagu Indonesia Raya di samping Makam Gus Dur, Rabu siang (21/08). Para mahasiswa Papua dan Ning Yenny, sapaan akrab Yenny Wahid datang ke makam Gus Dur di Kompleks makam keluarga Ponpes Tebu Ireng, Jombang untuk berziarah.
Yenny Wahid mengatakan, dirinya sengaja mengajak para mahasiwa asal Papua yang ada di Jatim untuk berziarah ke makam Gus Dur untuk memberikan dan mengirimkan pesan kepada seluruh warga terutama kepada warga Papua di tanah Papua.
“Kami ingin mengingatkan bahwa, di tanah Jawa ini ada tokoh yang dekat dengan warga Papua, yang namanya Gus Dur,” ujar Yenny Wahid ketika diwawancarai sesaat sebelum melakukan ziarah.
Yenny Wahid membeberkan, kedekatan Gus Dur dengan warga Papua itu harus terus di jaga dan dipelihara bersama sebagai semangat pemersatu bangsa. “Tentu kita semua masih ingat bagaimana dulu Gus Dur berusaha untuk memberikan kembali harkat dan warga Papua. Dari yang semula merasa sebagai anak tiri Bangsa Indonesia, menjadi setara dan menjadi warga negara yang sama-sama memiliki hak konstitusi yang sama di hadapan undang-undang,” beber Yenny Wahid.

Yenny Wahid bersama mahasiswa Papua saat menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya di samping makam Gus Dur, Rabu (21/08).

Dia melanjutkan, seperti diketahui, beberapa hari yang lalu terjadi insiden yang berpotensi mengoyak rasa persatuan sebagai bangsa, karena itu menurutnya, perlu dilakukan upaya-upaya yang komperhensif maupun menyeluruh agar benang-benang persatuan tetap terjaga dengan utuh.
Dia mengerti bahwa di kalangan warga Papua ada rasa ketersinggungan dengan kata hinaan yang menyakitkan. Namun sambung dia, dirinya dan para mahasiswa Papua ingin meyakinkan kepada warga Papua di tanah Papua bahwa, semua warga Indonesia sayang kepada warga Papua.
“Dan teman-teman di sini mungkin bisa menjadi saksi bagaimana kedekatan hubungan kita selama ini. Kita harapkan, ini bisa menggugah lagi memori dari warga Papua bahwa ada kedekatan emosional yang telah kita bangun puluhan tahun dan harus terus kita jaga,” sambung Yenny Wahid.
Salah satu mahasiswa Papua Natalia Musake, menuturkan, dirinya mengucapkan rasa terima kasih kepada pemerintah yang telah memberikan perlindungan kepada mereka, anak-anak Papua yang merantau untuk menimbah ilmu di tanah Jawa. “Terima kasih buat perlindunganmu kepada kami anak-anak Papua yang tinggal di tanah Jawa,” tutur Natalia.
Dia berharap kepada seluruh warga Papua di tanah Papua agar kembali kepada situasi yang tenang dan damai. Selama ini yang terjadi menurutnya merupakan sebuah kesalahpahaman. Menurutnya, sosok Gus Dur merupakan sosok pemersatu bagi Bangsa Indonesia. “Tujuan kami datang ke sini untuk memperkenalkan kami dan bisa mengetahui semua masalah yang terjadi,” pungkasnya. [rif]

Tags: