Zona Kuning, Bupati Tulungagung Masih Larang Pembukaan SD dan SMP

Bupati Maryoto Birowo melihat kegiatan praktikum otomotif dalam persiapan pembelajaran tatap muka di SMKN 3 Boyolangu akhir pekan kemarin.

Tulungagung, Bhirawa
Kendati Kabupaten Tulungagung termasuk zona kuning, Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo, belum memperbolehkan atau melarang lembaga SD dan SMP untuk pembelajaran tatap muka. Ia menyebut pembukaan SD dan SMP tersebut masih rawan.
“Ditunggu saja, bersabar dikit. Karena apa (siswa SD dan SMP) masih usia dibawah pengawasan. Masih rentan atau rawan (tertular Covid-19),” ujar Bupati Maryoto Birowo saat ditanya terkait pembukaan SD dan SMP.
Ia menyatakan akan menunggu aturan dari pemerintah pusat terkait pembukaan SD dan SMP tersebut. “Jadi bertahap (SMA) dulu,” sambungnya.
Selanjutnya, mantan Sekda Tulungagung ini menandaskan hanya memperbolehkan lembaga SMA/SMK untuk pembelajaran tatap muka mulai hari ini, Selasa (18/8). “Kami sudah dilapori terkait izin dari provinsi untuk pembelajaran tatap muka untuk SMA/SMK,” tandasnya.
Soal kesulitan siswa SD dan SMP terhadap pelajaran tertentu jika melalui daring, Bupati Maryoto Birowo mengatakan hal tersebut bisa diatasi dengan luring. Artinya, guru mendatangi siswa dengan metode kelompok belajar dan hanya diikuti maksimal lima siswa.
Sedang Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Wilayah Tulungagung dan Trenggalek, Solikin menyatakan hanya ada tiga lembaga SMA/SMK di Kabupaten Tulungagung yang resmi mulai pembelajaran tatap muka pada hari ini, Selasa (18/8). Ketiga sekolah tersebut adalah SLB-B Tulungagung, SMAN 1 Ngunut dan SMKN 1 Pagerwojo.
Namun demikian, lanjut dia, jika ada lembaga SMA/SMK lain yang ingin mulai pembelajaran tatap muka di hari yang sama juga diperbolehkan dengan syarat. Yakni, telah mengantongi izin dari orang tua/wali siswa, mendapat izin dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tulungagung, dan memiliki sarana sesuai dengan protokol kesehatan. “Asalkan sudah sesuai prosedur, tentu kami akan memberi izin lembaga tersebut jika akan mengadakan pembelajaran tatap muka,” tuturnya.
Seperti diketahui, setidaknya sudah ada 19 lembaga SMA/SMK di Tulungagung yang mengajukan ke Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tulungagung untuk kegiatan belajar tatap muka. Sebagian di antaranya sudah pula dilakukan peninjauan oleh Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tulungagung dan bersiap untuk pembukaan sekolah pada Selasa (18/8), seperti SMAN 1 Kedungwaru dan SMAN 1 Boyolangu.
Sementara itu, Kepala SMKN 3 Boyolangu, Rofiq Suyudi, mengungkapkan meski lembaga sekolahnya sudah dilaunching sebagai sekolah tangguh semeru di Kabupaten Tulungagung, namun untuk pembelajaran tatap muka baru akan dimulai pada pekan depan. “Sekolah kami sudah disurvei oleh Tim Gugus Tugas Covid-19 Tulungagung dan sudah mendapat izin (pembelajaran tatap muka). Namun karena kami bukan termasuk tiga lembaga yang resmi dibuka pada tanggal 18 Agustus rencana kami baru akan pembelajaran tatap muka mulai Senin (24/8) depan,” paparnya. [wed]

Tags: