2019, Pemkab Probolinggo Carter Kapal

Para guru naik kapal motor mengajar di Gili Ketapang dengan dana sendiri.

Permudah Transportasi Guru Pengajar di Gili Ketapang
Probolinggo, Bhirawa
Kepedulian terhadap guru dilakukan bupati Probolinggo, Tantriana Sari. Biaya transportasi guru ke Pulau Gili Ketapang, Kecamatan Sumberasih, bakal dibiayai APBD.
Dinas Pendidikan setempat menyediakan anggaran tersendiri bagi tranportasi guru SD dan SMP yang mengajar di Gili. Hingga saat ini biaya masih ditanggung guru yang bersangkutan setiap harinya. Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo Dewi Korina.
Anggaran transportasi sengaja disediakan untuk guru yang mengajar di Gili. Tujuannya, agar mereka tidak sampai telat atau bisa mengajar tepat waktu. Pertimbangan lain, karena semakin majunya wisata snorkeling di Gili. Ini membuat biaya kapal meningkat. Selain itu, guru-guru yang berasal dari pulau seberang tidak tergantung oleh jam kapal. Sehingga, bisa sampai di sekolah tepat waktu.
“Karena itulah kemudian, 2019 kami menganggarkan dana untuk transportasi guru ke Gili. Namanya itu biaya stimulan,” paparnya.
Dengan adanya anggaran itu, guru-guru yang mengajar di Gili nantinya akan carter perahu sendiri. Perahu itu akan mengantarkan para guru dari daerah luar Gili ke pulau Gili. Begitu juga sebaliknya.
“Sekarang kan perahunya agak siang. Jadi mereka sering telat. Kalau perahunya carter, guru bisa datang tepat waktu. Baik berangkat maupun pulangnya,” jelasnya.
Di Gili sendiri ada tiga SD negeri dan satu SMP negeri. Dengan jumlah guru sekitar 25 guru. “Semoga saja dengan begini guru akan lebih baik. Tidak harus menunggu kapal umum. Tetapi, satu kapal itu berisi guru yang mengajar di sana,” tandasnya.
Carter kapal khusus guru ini akan berlaku mulai Januari 2019. Jika dulu guru menggunakan uang pribadi untuk berangkat dan pulang menggunakan kapal, kali ini mereka dibiayai oleh dinas.
“Harapan kami tentu para peserta didik yang diajar oleh para guru ini bisa menerima pelajaran tanpa terpotong waktu. Sebab, gurunya sudah datang on time,” tandasnya.
Di Pulau Gili Ketapang sudah ada sekolah dasar hingga sekolah menengah tingkat pertama. Beberapa tahun silam sempat dibuka sekolah setingkat SMA. Namun, murid yang masuk di SMA tersebut hanya sedikit, tidak lebih dari lima orang. Maka dari itu dibuatklah kebijakan untuk menutup sekolah SMA tersebut. Jadi, jika ada anak-anak dari Gili Ketapang ingin melanjutkan sekolah ke jenjang SMA, mereka harus melanjutkannya ke Kota Probolinggo, tambahnya. [wap]

Rate this article!
Tags: