Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Batu Siapkan POZTING Perangi Stunting

Suasana peringatam Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-57 di Klub Bunga Resort Kota Batu, Selasa (30/11).

Kota Batu, Bhirawa.
Pemerintah Kota Batu melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) memberikan perhatian lebih kepada wilayahnya yang terdeteksi memiliki angka stunting tinggi. Salah satu upaya yang dilakukan dengan membuat program POZTING. Proram ini di-launching pemkot saat memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-57 di Klub Bunga Resort Kota Batu, Selasa (30/11).

POZTING atau Pos Gizi Penanganan Stunting merupakan program yang dibuat pemkot untuk menangani masalah stunting dan gizi buruk di Kota Batu. Karena angka stunting di kota ini masih cukup tinggi, yaitu sebanyak 14 persen atau sekitar 11 ribu balita. “Dengan POZTING ini kita membuat pos di setiap RW ataupun Kantor Desa yang kedapatan anak atau balita terindikasi stunting,”ujar Kadinkes Batu, drg Kartika Trisulandari, Selasa (30/11).

Kemudian masing- masing pos dari program POZTING ini akan menyediakan asupan gizi yang dibutuhkan. Artinya, di pos ini akan menjadi penyedia makanan yang telah diatur kadar kalori, gizi, ataupun vitamin yang dibutuhkan oleh balitya terinikasi stunting tersebut.

“Selain menyediakan kebutuhan gizi, di POZTING ini masyarakat diajari n pola atau cara memberi makan. Karena pemberian asupan gizi tidak berasal dari satu jenis, tetapi antara kalori, lemak, karbohidrat harus berimbang,” jelas kadinkes.

Diharapkan melalui program POZTING ini bisa menjadi strategi penanganan stunting di Kota Batu. Dalam kesempatan ini pula, Dinkes Batu sekaligus me-launching buku panduan POZTING pertama yang dapat digunakan desa, kelurahan dan pelaku usaha untuk ikut aktif dalam pengentasan stunting di Kota Batu. Dan saat ini Dinkes juga memberikan perhatian lebih terhadap desa/ kelurahan yang sudah terindikasi stunting tertinggi. Yaitu, Desa Giripurno, Sidomulyo, Oro Oro Ombo, Sisir, dan Sumber Brantas.

Dan terhadap wilayah ini, selain mengadakan POZTING, dinkes juga menambah pemberian susu khusus untuk balita terindikasi stunting, plus memperbaiki pola makannya. “Stunting bisa diintervensi jika keberadaannya bisa terdeteksi lebih awal. Jika sampai terlambat terdeteksi maka keungkinan bisa teratasi (disembuhkan) juga menjadi kecil,” pesan kadinkes.

Ditegaskan pula oleh Wakil Wali Kota Batu, H Punjul Santoso bahwa penanganan stunting masih menjadi perhatian serius bagi Pemerintah Kota Batu. Dan ia memberikan apresiasi kepada Dinkes yang telah melakukan berbagai upaya untuk menurunkan angka stunting. “Dinkes telah melakukan banyak hal Untuk mencegah stunting. Mulai dari pendampingan ibu hamil, pemberian makanan tambahan ibu hamil dan imunisasi lengkap pada bayi,” kata Wawali.

Diingatkan juga oleh Wali Kota Batu, Hj Dewanti Rumpoko saat memberikan sambutan virtual bahwa peringatan HKN harus menjadi momentum untuk bersyukur atas penanganan Covid-19 di Indonesia dan Kota Batu. “Penurunan angka Covid-19 harus tetap membuat kita waspada, diharapkan peringatan HKN ini menjadi penyemangat dalam menerapkan prokes dan pelaksanaan vaksinasi,” kata Dewanti.

Dalam peringatan HKN kali ini, dinkes juga memberikan penghargaan kepada mitranya dalam penanganan Covid-19. Penghargaan juga diberikan kepada Desa Tlekung atas keterlibatannya dalam layanan STBM, dan Desa Oro-oro Ombo atas partisipasinya dalam memberikan layanan pertolongan persalinan terbanyak di masa pandemi.[nas]

Tags: