Ditinjau Langsung Wabup, Baru Lima Sekolah Bisa PTM

Kepala SMAN 1 Situbondo Nurhidayat Yuliadi saat memantau pelaksanaan pembelajatan tatap muka perdana di salah satu ruangan laboratorium kemarin. [sawawi]

Situbondo, Bhirawa
Wakil Bupati Yoyok Mulyadi bersama Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdindik) Provinsi Jatim Wilayah Bondowoso Sugiono Eksantoso meninjau uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) perdana di SMAN 1 Situbondo Selasa (18/8).
Ikut mendampingi Wabup Yoyok Mulyadi diantaranya, Kepala SMAN 1 Situbondo Nurhidayat Yuliadi dan sejumlah tenaga pengajar. Pada kesempatan tersebut Wabup meninjau setiap ruangan guna memastikan PTM berjalan dengan baik dan sesuai dengan standar protokol kesehatan.
Menurut Kepala SMAN 1 Situbondo Nurhidayat Yuliadi, lembaganya sudah menyelesaikan assement dan mendapatkan rekomendasi dari Satgas Covid Kabupaten Situbondo untuk melaksanakan PTM, yang secara resmi dimulai Selasa (18/8) kemarin.
Kata Nurhidayat, uji coba pembelajaran tatap muka tersebut harus menyertakan beberapa sarana sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19.
“Seluruh siswa dan siswi harus melaksanakan protokol kesehatan Covid. Mulai dari memakai masker, hand sanitizer, cuci tangan, pengecekan suhu tubuh serta menjaga jarak harus disiapkan oleh SMAN 1 Situbondo. Alhamdulillah semua sesuai dengan ketentuan protokol Covid-19,” tutur Nurhidayat Yuliadi.
Mantan Kepala SMAN 1 Besuki itu menegaskan, dari jumlah 1.009 siswa mulai kelas X, XI dan Kelas XII, tidak semua siswa mengikuti pembelajaran tatap muka.
Sebaliknya, aku Nurhidayat Yuliadi, SMAN 1 Situbondo hanya memberlakukan pembelajaran tatap muka sebanyak 50 persen dari jumlah siswa yang ada.
Kata dia, sistem pembelajaran tatap muka di SMAN 1 Situbondo dilakukan secara terjadwal. Artinya siswa yang belajar tatap muka dilaksanakan secara bergantian.
“Misalnya, jadwal hari ini kelas X, besok baru dilanjutkan kelas XI dan bersambung lagi dengan siswa kelas XII,” bebernya.
Lebih jauh Nurhidayat memaparkan, siswa yang masuk kelas tiap hari dibagi menjadi dua sesi dan setiap sesi siswa hanya mengikuti pembelajaran sekitar tiga jam. Selain itu, lanjutnya, tiap kelas yang biasanya terisi 36 siswa, kini dengan sistem pembelajaran tatap muka hanya menyertakan 18 siswa.
Pun demikian, terang Nurhidayat, bagi siswa yang mengikuti daring akan dijadwal dengan waktu secara bergiliran. “Sehingga setiap guru mapel tidak mengalami bentrokan saat memberikan pelajaran kepada siswa. Intinya pembelajaran saat ini diatur antara daring dan luring,” pungkas Nurhidayat.
Di sisi lain, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Bondowoso Sugiyono Eksantoso,mengatakan, dari awal pihaknya sudah memerintahkan seluruh kepala sekolah SMK/SMA Negeri se Kabupaten Situbondo untuk menyiapkan sarana pendukung pembelajaran tatap muka sehingga mendapatkan rekom dari satgas Covid 19 Kabupaten Situbondo.
“Dari 15 SMA/SMK Negeri di Kabupaten Situbondo, hanya ada lima sekolah yang bisa melaksanakan PTM. Yakni SMAN 1 Situbondo, SMAN 2 Situbondo, SMAN 1 Asembagus, SMKN 1 Panji dan SMKN 2 Situbondo,” ujar Sugiono Eksantoso.
Sementara itu, Wakil Bupati Situbondo Yoyok Mulyadi usai melakukan peninjauan uji coba pembelajaran tatap muka di SMAN 1 Situbondo mengatakan, jika Kabupaten Situbondo berada pada zona normal, maka seluruh sekolah akan kembali memberlakukan pembelajaran tatap muka.
Maka dari itu, aku Wabup Yoyok, uji coba pembelajaran tatap muka yang dilaksanakan SMAN 1 Situbondo sudah melalui tahapan assesment oleh Satgas COVID-19 sehingga uji coba pembelajaran tatap muka bisa mulai dilaksanakan.
“Saya berharap Kabupaten Situbondo segera memasuki zona hijau sehingga pembelajaran tatap muka bisa dilaksanakan semua sekolah,” tegas mantan Kadis PUPR Kabupaten Situbondo itu. [awi]

Tags: