Ikhtiar Spiritual dari Desa Pancasila untuk Indonesia

Adi Wiyono tokoh agama Hindu di Desa Balun, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan menilai bencana global ini harus di imbangi dengan ikhtiar spiritual.

Tiadakan Pawai Ogoh-ogoh dan Berharap Wabah Covid-19 Segera Hilang
Kab Lamongan, Bhirawa
Berbagai ikhtiar terus dilakukan pemerintah baik di daerah, provinsi dan kabupaten/kota dalam menghadapi wabah virus corona atau Covid-19. Mulai dari upaya pencegahan, imbauan hingga penanganan terhadap orang yang telah dinyatakan orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), suspect dan positif Covid-19.
Pandemi Covid-19 yang tengah melanda 189 negara ini menjadi ujian. Apakah semakin kuat atau justru semakin lemah dari berbagai sisi. Di Indonesia, keberagaman yang dimiliki yang menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan dengan ciri-ciri gotong royong seakan dipompa kembali dengan adanya wabah Covid-19.
Seperti yang terlihat di Desa Balun, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan atau yang dikenal sebagai Desa Pancasila, menjadi sebuah desa yang dengan kulltur beragamnya menyiratkan sebuah energi bahwa ikhtiar spiritual dalam menghadapi bencana global ini juga perlu dilakukan secara bersama meski di dalam rumah.
Ya, berdiam diri di rumah yang di imbaukan oleh pemerintah dan tokoh agama masing-masing menjadi fenomena baru yang sepatutnya di taati oleh setiap umat beragama. Diam di rumah, bermunajat kepada Tuhan merupakan ikhtiar spiritual dalam menghadapi cobaan ini.
“Bangsa kita yang memiliki nilai keimanan yang tinggi menjadi kekuatan dan keyakinan di setiap individu diri sendiri. Saudara kita sebangsa dan setanah air hari ini berhari raya terlebih dahulu yakni menyepi dengan suasana di tengah badai virus corona. Namun itu tidak membuat umat Hindu di Desa Balun untuk lupa beribadah dan bermunajat,” ujar Kepala Desa Balun, Khusyairi.
Dikatakan Khusyairi, umat Hindu yang sedang merayakan Hari Raya Nyepi, meski ada beberapa kegiatan ritual yang di tiadakan, para umat Hindu tetap khusuk beribadah di rumahnya masing-masing. Tak hanya umat Hindu, seluruh tokoh agama baik di Desa Balun dan seluruh desa yang ada di Kabupaten Lamongan melakukan ikhtiar spiritual sesuai kepercayaan masing-masing dan bermunajat untuk bangsa dan negaranya yang telah di landa cobaan.
Setidaknya desa satu-satunya di Lamongan dengan kultur yang beragam ini menyiratkan pesan supaya seluruh bangsa di pelosok negeri mentaati apa yang sudah diimbaukan oleh tokoh agama dan pemerintah dalam menghadapi wabah corona ini.
“Kita semua harus berikhtiar, baik secara non spiritual dan spiritual. Apapun latar belakangnya kalau negara sudah membutuhkan kita semua harus siap,” tegas pimpinan Desa Pancasila ini.
Ia mengungkapkan, meski dalam ikhtiar ini dengan segala pertimbangan dan resiko yang akan hadapi. Baik dampak yang diakibatkan dengan cara berdiam diri. Selain ikhtiar yang dilakukan, harus memaksimalkan potensi untuk menanggulangi penyebaran virus corona ini.
Kades Balun ini berharap, semoga wabah ini cepat berlalu dan kondisinya tidak semakin berat. Karena akibat yang ditimbulkan nanti akan menyentuh sisi ekonomi, sosial budaya, adat atau tradisi yang dimiliki.
Pada peringatan Hari Raya Nyepi tahun ini, sehari sebelumnya rencana pelaksanaan pawai ogoh-ogoh yang biasanya berlangsung ditiadakan. Kepastian meniadakan acara pawai ogoh-ogoh di Desa Balun tahun ini berdasarkan hasil kesepakatan bersama dengan sejumlah pihak dan tokoh agama Hindu Desa Balun.
Langkah tersebut diambil berdasarkan adanya imbauan berkaitan dengan situasi mewabahnya virus corona atau COVID-19 di indonesia. Sehingga, kegiatan yang biasa menghadirkan dengan massa berjumlah besar dihimbau tidak dilaksanakan.
Sementara itu, Adi Wiyono tokoh Agama Hindu Desa Balun mengungkapkan, Tahun ini memang beda dengan tahun sebelumnya. Namun langkah ini diambil menurutnya demi kepentingan bersama sebagai mengantisipasi penyebaran Virus Corona atau COVID-19 di masyarakat.
“Saya berharap seluruh masyarakat bersama gotong royong melakukan upaya atau ikhtiar spiritual demi bangsa dan negara ini agar virus yang melanda saat ini segera hilang,” tandasnya. [Alimun Hakim]

Tags: