Komisi Pemilihan Umum Surabaya Gelar Seleksi Calon Anggota PPS

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surabaya menggelar seleksi tertulis calon anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) Pilwali Surabaya Tahun 2020, yang diikuti 1.164 peserta di Gedung Islamic Center Surabaya, Rabu (4/3). Seleksi tertulis ini berlangsung serentak untuk calon anggota PPS di 154 Kelurahan yang tersebar di 31 Kecamatan. [trie diana/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Komisi Pemilihan Umum (KPU Surabaya menggelar seleksi tertulis calon Anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) Pilwali Surabaya Tahun 2020, di Islamic Center Surabaya, Jl Dukuh Kupang No. 122-124, Surabaya, Rabu (4/3/2020).
Seleksi tertulis tersebut berlangsung serentak untuk calon anggota PPS di 154 Kelurahan yang tersebar di 31 Kecamatan di Kota Surabaya. Sebagaimana yang telah diumumkan sebelumnya, dalam Pengumuman Nomor 108 tentang Hasil Penelitian Administrasi Kelengkapan Persyaratan Calon Anggota PPS Yang Memenuhi Syarat Untuk Pilwali Surabaya Tahun 2020, jumlah peserta yang lolos administrasi dan berhak mengikuti seleksi tes tertulis sebanyak 1.164 peserta.
Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Kota Surabaya-Subairi menegaskan jika dari seluruh peserta yang mengikuti tes tertulis, nantinya di setiap kelurahan akan diambil tiga orang. Namun sebelumnya mereka harus mengikuti tes wawancara. Sementara tes tulis akan diumumkan pada 7 Maret 2020.
“Yang pasti di 154 kelurahan di Surabaya, akan diambil tiga orang untuk anggota PPS. Dan tercatat kerja mereka selama delapan bulan,” terang komisioner KPU mantan wartawan ini.
Selanjutnya untuk gaji mereka diambilkan dari APBD Kota Surabaya. Selain itu, KPU Kota Surabaya juga membuka pengaduan dari masyarakat apakah anggota PPS yang lolos tidak dalam persoalan hukum.
Seperti diketahui, KPU Kota Surabaya dalam Pilkada 2020 mendatang menjalin kerjasama dengan pihak media, di mana dalam waktu dekat ini segera dibuka pendaftaran anggota PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan) dan PPS (Panitia Pemungutan Suara).
Subairi menjelaskan dengan menggandeng media, pihaknya berharap akan banyak masyarakat yang ikut seleksi PPK dan PPS. Dengan begitu peristiwa pada Pilkada 2015 lalu tidak terulang lagi.
“Sehingga yang mendaftar banyak, tidak hanya 6-7 orang lagi, tetapi nantinya akan banyak pilihan untuk dijaring menjadi anggota badan ad hoc,” ujarnya. [dre]

Tags: