NTN Jatim, Juni Naik 0,23 Persen

Nelayan Tradisional

Nelayan Tradisional

Pemprov, Bhirawa
Nilai Tukar Nelayan (NTN) Jatim bulan Juni 2014 naik sebesar 0,23 persen dari 106,56 pada bulan Mei 2014 menjadi 106,81 pada bulan Juni 2014. Kenaikan itu mengindikasikan kalau tingkat kesejahteraan nelayan mulai membaik.
Sebab,  indeks harga yang diterima nelayan mengalami peningkatan sebesar 0,92 persen sementara indeks harga yang dibayar nelayan hanya meningkat sebesar 0,68 persen. Hal itu diungkapkan Kepala BPS Jatim, Sairi Hasbullah, Rabu (2/7).
Dijelaskannya, NTN adalah perbandingan antara indeks harga yang diterima nelayan dan indeks harga yang dibayar nelayan. NTN merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kesejahteraan nelayan sehingga semakin tinggi NTP dapat diartikan kemampuan daya beli atau daya tukar nelayan relatif lebih baik dan tingkat kehidupan nelayan juga lebih baik.
Menurutnya, ada sepuluh komoditas utama yang mengalami peningkatan indeks harga yang diterima nelayan adalah ikan tongkol, ikan swanggi, ikan layang, rajungan, ikan kembung, ikan kuwe/bebara, ikan kuniran, ikan cakalang, ikan kerapu, dan ikan bawal.
Sementara sepuluh komoditas utama yang mengalami penurunan indeks harga yang diterima nelayan adalah ikan lemuru, ikan tenggiri, ikan kapasan, ikan kakap, ikan manyung, ikan layur, ikan kurisi, ikan tembang, remis, dan ikan gulamah.
Sedangkan sepuluh komoditas utama yang mengalami kenaikan indeks harga yang dibayar nelayan adalah bawang merah, tomat sayur, bawang putih, telur ayam ras, es batu, ikan lemuru, umpan, rokok kretek filter, oli/pelumas, dan daging sapi.
Sementara sepuluh komoditas utama yang mengalami penurunan indeks harga yang dibayar nelayan adalah cabai rawit, jeruk, tempe kedelai, sawi, ikan mujair, udang tambak, gula pasir, cabai merah, kentang, dan kayu bakar.
Untuk perkembangan NTN bulan Juni 2014 terhadap bulan Desember 2013 (Kumulatif Juni 2014) mengalami peningkatan sebesar 4,20 persen. Sementara perkembangan NTN bulan Juni 2014 terhadap bulan Juni 2013 (year-on-year) mengalami peningkatan sebesar 2,35 persen.
Dari enam provinsi di Pulau Jawa yang melakukan penghitungan NTN pada bulan Juni 2014, seluruh provinsi mengalami peningkatan NTN. Peningkatan terbesar terjadi di Provinsi Jawa Barat sebesar 1,71 persen diikuti Provinsi D.I. Yogyakarta 1,15 persen, Provinsi Banten 0,86 persen, Provinsi D.K.I. Jakarta 0,80 persen, Provinsi Jawa Tengah 0,24 persen, dan yang terakhir adalah Provinsi Jatim 0,23 persen. [rac]

Peningkatan NTN di Pulau Jawa
Provinsi    Naik
Jawa Barat     1,71 %
D.I. Yogyakarta   1,15 %
Banten     0,86 %
DKI Jakarta     0,80 %             
Jawa Tengah     0,24 %
Jatim 0,23     persen

Rate this article!
Tags: