Olah Raga Salah Satu Ujung Tombak Pembentukan Karakter

Prof Nurhasan

Prof Nurhasan
Bertepatan puncak Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke XXXVII tahun 2020 yang digelar di GOR POPKI Cibubur, pada 9 September lalu, Rektor Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Prof Nurhasan, menerima penghargaan pelaku Olah Raga Berprestasi Kategori Dosen Berprestasi.
Bukan tanpa alasan, Cak Hasan–sapaan akrabnya mempunyai sejumlah prestasi di bidang olah raga sebab di tengah kesibukannya menjabat orang nomor 1 Unesa ini, ternyata berhasil Medali Emas Kejurnas Tenis LPTK Ganda Kategori Executive A tahun 2019 dan Medali Perak Kejuaraan Pentanque Tingkat Nasional di Bali tahun 2019.
“Saya mengucapkan terima kasih atas apresiasi yang diberikan. Ini menjadi motivasi bagi saya dan seluruh Civitas Unesa yang saat ini telah menjadi sentral sport science terbaik di Indonesia,” ungkap Nurhasan, Rabu (10/9).
Dalam kesempatan ini, Cak Hasan menyampaikan beberapa pesan bagi masyarakat luas akan pentingnya olah raga. Apalagi olah raga salah satu ujung tombak pembentukan karakter bangsa. Karenanya penting diterapkan di setiap tingkat pendidikan, mulai jenjang TK hingga Perguruan Tinggi.
“Olah raga perlu dilakukan seluruh masyarakat agar sehat, sehingga produktivitas dan pembangunan bangsa semakin optimal. Dalam olah raga juga ada sportivitas, kejujuran, integritas sehingga harapannya karakter – karakter baik ini dapat terbentuk,” jelasnya.
Pencetus Senam Haji Indonesia ini, turut mengungkapkan pentingnya sport science dalam memajukan dunia olah raga Indonesia. Pada dasarnya, kata Cak Hasan, olah raga menopang berbagai ilmu, seperti sport physchology, sport bio-mechanic, sport fisiology dan lain – lain. Bahkan kini, dunia olah raga tak hanya mengandalkan feeling dan keahlian untuk memenangkan pertandingan, namun juga harus menyeimbangkannya dengan ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Di Unesa kami berharap dapat memberikan dukungan pada atlet – atlet Indonesia untuk dapat terus berjaya melalui ilmu dan teknologi,” ungkapnya.
Maka Cak Hasan berkomitmen untuk terus mengembangkan mutu dan sarana prasarana dalam menunjang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat di bidang olah raga. Ke depan, ia juga akan terus berinovasi melakukan pengembangan dengan menyediakan laboratorium pembelajaran olah raga terlengkap dengan standar internasional.
“Harapannya, melalui edukasi olah raga, dapat menggerakan masyarakat untuk hidup sehat sehingga kita semua dapat lebih produktif dalam bekerja dan membangun negeri,” pungkas dia.
Tak hanya prestasi non akademik, sederet prestasi akademis dibidang olah raga juga ditorehkan Cak Hasan. Mulai dari menjadi guru besar di Fakultas Ilmu Olahraga Unesa, Pencipta Senam Haji Indonesia, Senam Fatayat dan Senam Bahagia Unesa serta saat ini juga menjabat sebagai Ketua Federasi Pentanque Jawa Timur.
Tak hanya itu, Cak Hasan juga memiliki pengalaman penelitian terkait olah raga, seperti Penggunaan Program Android untuk Monitoring Prediksi Kebugaran Atlet dengan model Diskriminan dan Pengembangan Olahraga Floorball dengan Modifikasi Permainan 3 on 3.
Adapun mekanisme pemberian penghargaan ini melalui sejumlah tahapan, mulai dari pengajuan beberapa usulan dari induk cabor, dilanjutkan dengan verifikasi data yang terdiri dari KONI, NOC, NPC, Organisasi Keolahragaan, Praktisi, Tokoh Olahrga, Akademisi, Wartawan Media Massa, Kemendagri, Kemenkeu dan Kemenpora. [ina]

Tags: