Pertamina Bangun Kilang Minyak di Tuban

23-Pembangunan-Kilang-MinyakTuban, Bhirawa
Salah satu Badan Usaha Milik Negera (BUMN) dalam hal ini PT Pertamina (Persero) menambah dua unit penimbunan premium (kilang) yang diletakkan di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) yang terletak di Desa Remen, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, dengan masing-masing berkapasitas 50.000 kiloliter dari 10 unit yang sebelumnya telah ada dan dengan kapasitas yang sama juga.
“Ditambah dua uni yang masih dalam proses pembangunan yang saat ini sudah mencapai 71 % ini nantinya kita akan mempunyai 12 unit tempat penimbunan premium, yang mana dengan pembangunan yang dimulai pada 2013 lalu kita berharap tahun 2014 ini sudah selesai dan dapat digunakan” kata Eko Yuliono Pejabat Sementara (Pjs) TBBM Tuban(22/5).
Dua unit penampungan tersebut dibangun menggunakan bahan metal dimana dalam setiap unit-nya, dibutuhkan anggaran sebesar Rp37 Milyar. Sehingga untuk dua unit penimbunan memakan anggaran sekitar 74 Milyar rupiah. “Per-unitnya kami perkirakan menghabiskan anggaran sekitar 37 Milyar,” jelas Eko.
Untuk diketahui, TBBM Tuban merupakan lokasi penampungan BBM jenis solar dan premium untuk pemenuhan kebutuhan Jawa Timur dan beberapa wilayah Indonesia bagian timur. Tempat ini mampu menampung 300 ribu kiloloiter premium dan 300 ribu kiloliter solar.
Saat ini TBBM, menampung sekitar 1.200 kiloliter dari PT Tri Wahana Universal (TWU), belum dari yang lain. PT TWU, merupakan kilang mini yang terletak di Desa Sumengko, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro. selama ini, TWU mengelola minyak mentah dari sumur Banyuurip menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar.
“Kami juga menampung dari BBM jenis solar dari kilang TWU, awalnya memang hanya 250 kiloliter per hari, sekarang di antara 900 sampai 1.200 kiloliter per hari” jelas Eko Yuliono.
Solar dari kilang TWU, ditempatkan di lokasi khusus oleh TBBM. Solar ini kemudian di simpan dan ikut disalurkan ke sejumlah wilayah bersama dengan solar lain. Baik dari hasil import ataupun dari kilang minyak yang lain.
“Selama ini proses pengangkutannya tidak menggunakan sistem pipaninasi, tapi masih menggunakan armada tangki dari TWU dan langsung diturunkan ke sini,” Pungkas Eko. [hud]

Tags: