Puting Beliung Ancam Warga Tulungagung

Ombak di Pantai Sine Tulungagung selalu membesar saat perubahan musim.

Ombak di Pantai Sine Tulungagung selalu membesar saat perubahan musim.

Tulungagung, Bhirawa
Kendati intensitas turunnya hujan sudah jauh menurun, masyarakat Tulungagung harus tetap waspada. Utamanya, terhadap bahaya ancaman angin puting beliung.
Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Tulungagung, Soeroto SSos, akhir pekan kemarin mengungkapkan cuaca yang tidak menentu saat ini masih memungkinkan memicu timbulnya bencana angin puting beliung. “Masyarakat harus waspada jika hujan disertai angin kencang,” tandasnya.
Diungkapkan berdasar perkoraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) wilayah Tulungagung saat ini masih berpeluang untuk terjadinya hujan. Kendati dibanding beberapa minggu lalu intensitas hujannya lebih menurun.
“Namun demikian harus waspada. Karena potensi angin kencang juga masih ada. Perkiraan ini terjadi karena musim sudah mulai berganti dari musim hujan ke musim kemarau,” paparnya.
Angin puting beling kerap menerpa di Kabupaten Tulungagung. Baru-baru ini sempat mendera rumah warga di sebagian wilayah di Kecamatan Besuki, Kecamatan Bandung, Kecamatan Kalidawir dan Kecamatan Tanggunggunung.
Kendati tidak sampai merenggut korban jiwa, angin puting beliung tersebut memporak-porandakan puluhan rumah warga. Bahkan tembok rumah warga ada sebagian yang rusak.
BPBD Pemkab Tulungagung sudah turun tangan terkait bencana puting beliung tersebut. Para korban sudah diberi bantuan sembako dan material bangunan untuk memperbaiki atap rumah yang rusak.
Sementara itu, sampai Minggu (23/3), sebagian besar nelayan di pantai selatan Tulungagung lebih memilih untuk tidak melaut. Mereka masih khawatir dengan angin kencang dan ombak tinggi yang sewaktu-waktu dapat menyergap ketika sedang melaut.
“Cuaca sekarang tidak menentu. Saat berangkat cuaca aman tapi ketika sudah melaut tiba-tiba cuaca berubah. Angin dan ombak besar datang. Keadaan ini yang membuat kami untuk sementara enggan melaut,” ujar Muslih, 50, salah seorang nelayan di Pantai Sine.
Menurutnya, cuaca yang tidak menentu saat ini merupakan hal yang lumrah ketika bakal terjadi pergantian musim. “Mungkin seminggu kedepan sudah normal dan kami bisa melaut lagi,” tuturnya. [wed]

Tags: