Selain Bawang Putih, Perhiasan dan Iuran RT Juga Penyumbang Inflasi

Bawang putih, merupakan penyumbang inflasi Kota Malang.

Kota Malang, Bhirawa
Komoditas bawang putih selama sebulan terakhir menjadi komoditas yang paling dicari. Tidak heran jika kebutuhan keluarga yang di impor dari negara China itu, dipasaran mulai langka.
Akibatnya, bawang putih menjadi komoditas paling besar penyumbang inflasi di Kota Malang.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Malang, Sunaryo, mengemukakan stok bawang putih dipasaran sudah mulai menipis dan memicu, harga beranjak naik.
“Sebagai salah satu kebutuhan masyarakat bawang putih sudah mulai menipis stoknya. Ini terjadi lantarana pasokan dari negara China, berkurang lantaran ada kejadian virus corona yang tengah mewabah di seluruh dunia,”ujar Sunaryo.
Ia lantas menjelaskan selain bawang putih yang naik hingga 36,15 persen, penyumbang inflasi lainnya adalah adanya kenaikan komoditas emas perhiasan sebesar 5,59 persen, cabai merah 21,11 persen, iuran bulanan Rukun Tetangga (RT) sebesar 3,93 persen, dan kenaikan rokok putih sebesar 4,23 persen.
BPS Kota Malang mencatat selama Bulan Februari 2020, terjadi inflasi sebesar 0,28 persen yang dipicu adanya kenaikan harga komoditas bawang putih dan sejumlah komuditas lainnya.
Sunaryo menerangkan pada Bulan Februari 2020, harga bawang putih diseluruh pasar di Kota Malang, mengalami kenaikan sebesar 36,15 persen jika dibandingkan dengan harga pada Bulan Januari lalu
Dengan kenaikan tersebut, lanjut Sunaryo, memberikan andil 0,07 persen terhadap inflasi Februari 2020.
Patut diketahui, Kementerian Pertanian mengakui bahwa stok bawang putih dalam negeri kian menipis.
Pada akhir Bulan Februari 2020, dari total stok sebelumnya yang sebanyak 120 ribu ton, kini hanya 70 ribu ton.
“Bawang putih ini sangat tergantung dari pasokan luar negeri, itu yang kami amati,” kata Sunaryo.
Bahkan dari data yang dipaparkan, jika tidak ada penambahan stok, maka kebutuhan bawang putih diperkirakan tidak memenuhi untuk satu bulan ke depan.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, pemerintah telah menerbitkan izin importasi komoditas tersebut sebanyak 103 ribu ton, yang berasal dari China.
Selain komoditas pemicu inflasi, sejumlah kebutuhan pokok justeru, menjadi penghambat inflasi. Komoditas tersebut diantaranya adalah cabai rawit turun sebesar 18,80 persen, bawang merah turun 7,31 persen, daging ayam ras turun 0,77 persen, pelembab tubuh dan tangan turun sebesar 3,74 persen. (mut)

Tags: