Tiga Ormas Pendiri Partai Golkar Dukung Jokowi-JK

dp-bbm-jokowi-jk-jufur-kalla-presiden-2014-animasi-bergerak-terbaru-kerenSurabaya, Bhirawa
Tiga ormas pendiri Partai Golkar,  Soksi, Kosgoro 1957 dan MKGR menyatakan dukungannya kepada Pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK).  Berbeda dengan keputusan Partai Golkar yang langsung diintruksikan oleh Ketua DPP Partai Golkar, Abu Rizal Bakrie (ARB) jika pada Pilpres 2014 ini siap mendukung dan memenangkan pasangan yang juga diusung Partai Gerindra dan di dukung PKS, PPP, PAN dan Demokrat.
Kader Partai Golkar, Fahmi Idris menegaskan semula Tri karya yang terdiri dari Soksi, MKGR dan Kosgoro 1957 mendukung penuh ARB ketika ingin maju sebagai capres kemudian cawapres. Tapi ketika ARB mengintuksikan untuk mundur dan lebih memilih mendukung pasangan Prabowo-Hatta, maka Tri Karya memiliki keputusan untuk mundur.
“Setelah kita melakukan pertemuan pada 8 Juni lalu di Hotel Sahid Jakarta, maka diputuskan Tri Karya mendukung pasangan Jokowi-JK. Alasannya, karena JK merupakan kader Golkar tulen dan selama ini banyak memberikan kontribusi bagi kebesaran Partai Golkar,”tegas pria yang juga Penasehat Jenggala Center-relawan pemenangan Jokowi-JK kepada wartawan, Minggu (15/6).
Bahkan dalam rapat yang dihadiri sejumlah pengurus Tri Karya berikut kader Golkar Senior yang juga pendiri Soksi, Suhardiman diputuskan untuk dilakukan sosialisasi dibeberapa kota besar di Indonesia. Salahsatunya Surabaya sebagai kota besar pertama yang dikunjungi untuk dilakukan deklarasi sebelum Palembang dan Makasar. ”Intinya dalam deklarasi ini jika Tri Karya mendukung Pasangan Jokowi-JK dalam Pilpres 2014 ini,”tambahnya.
Ditambahkannya, jika dukungan Tri Karya ke Jokowi-JK dama Pilpres 2014 ini tidak main-main dan merupakan keputusan organisasi. Buktinya Ketua Soksi, Adek Khomarudin yang nyata mendukung Prabowo-Hatta di sanksi organisasi berupa pemecatan oleh Suhardiman. Ini tak lain dalam Pilpres, Tri Karya tidak melihat partai, tapi lebih mengedepankan pada figure.
Sementara itu, Pendiri Soksi, Suhadiman mengaku sesuai dengan ramalan Joyoboyo jika pemimpin Indonesia itu adalah Satrio kinunjoro murwo kuncoro  yang artinya keluar masuk penjara yang ini melekat pada diri Soekarno, berikut Satrio mukti wibowo yang ada pada diri Soeharto. ”Dan satrio piningit ini setelah kita telusuri ada pada diri Jokowi. Dimana sosok dia dari rakyat kecil yang selama ini tidak mendapat perhatian dan sekarang maju sebagai pemimpin di Indonesia,”papar pria yang pada 16 Desember tersebut genap berusia 90 tahun. [cty]

Tags: