Wabup Gresik Terima Penghargaan Nuklir dari Bapeten 2019

Wakil Bupati (Wabup) Gresik, Moh Qosim menerima penghargaan dari Bapeten. [kerin ikanto/bhirawa]

Gresik, Bhirawa
Pemkab Gresik sebagai satu-satunya kabupaten di Jatim yang sukses melakukan pengawasan dan meningkatkan keamanan, serta keselamatan dalam memanfaatkan tenaga nuklir. Fakta ini didapat setelah Wakil Bupati (Wabup) Gresik Mohammad Qosim mewakili Bupati Sambari Halim menerima penghargaan dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir berupa Anugerah Bapeten 2019.
Penghargaan yang diterima Wabup Qosim dari Kepala Bapeten Prof Dr Jazi Eko Istiyanto pada Rabu (24/7) di Hotel Bidakara Jakarta ini, merupakan prestasi tersendiri bagi Gresik. Mengingat penerima penghargaan ini hanya diterima empat kabupaten dan enam kota se Indonesia.
Menurut Wabup yang didampingi beberapa Kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah), Bapeten memberikan penghargaan ini karena bupati sebagai kepala daerah sekaligus sebagai pembina tertinggi dalam upaya pemanfaatan tenaga nuklir yang selamat dan aman.
”Menurut pihak Bapeten, indikator terpilihnya Kab Gresik sebagai penerima anugerah Bapeten 2019, karena Pemkab Gresik patuh dan mengikuti ketentuan peraturan perundangan ketenaganukliran,” kata Qosim singkat.
Di Gresik, sinergitas antara Dinas Lingkungan Hidup Lidup (LH) dan RS Ibnu Sina yang berhasil memanfaatkan Tenaga Nuklir dan melindungi tenaga medis dan paramedic, serta pasien dari dampak yang ditimbulkan tenaga nuklir. RS Ibnu Sina juga melaporkan secara berkala setiap dua bulan sekali tentang penggunaan alat.
Wabup Qosim berharap, apresiasi yang diberikan Bapeten diharapkan memberi dan memacu semangat kepedulian terhadap implementasi perlindungan keselamatan radiasi di tingkat pengguna, baik untuk keselamatan pekerja, masyarakat, pasien, dan lingkungan hidup.
Indikator yang dimaksud Wabup Qosim yaitu, penggunaan tenaga nuklir di Gresik sudah sesuai indeks keselamatan dan keamanan nuklir yang diperoleh melalui laporan hasil Inspeksi dan laporan keselamatan fasilitas, serta partisipasi aktif dalam perlindungan pasien radiologi melalui sistem informasi data dosis pasien dan implementasinya.
Beberapa hal lain yang menguatkan penilaian yaitu aspek yang dinilai pada obyek yaitu mencakup penilaian inspeksi, kepatuhan nilai batas dosis, kondisi kejadian dan respon kedaruratan, serta kepatuhan selama proses perizinan sehingga menjadi indikator kinerja keselamatan dan keamanan dari suatu instansi.
”Saya berterima kasih kepada instansi maupun institusi yang telah mendukung, sehingga kami menerima penghargaan anugerah Bapeten 2019 ini. Kami berharap masyarakat dapat berpartisipasi dalam meningkatkan efektivitas, transparansi, dan akuntabilitas pengawasan yang dilakukan oleh Bapeten. Ke depan dukungan instansi maupun institusi untuk lebih meningkatkan pengamanan serta keselamatan dalam memanfaatkan tenaga nuklir di Gresik,” tambah Qosim.
Sementara Plt Kepala Dinas Kesehatan Gresik, Endang Puspitowati, yang ikut serta mendampingi Wabup Qosim mengatakan, beberapa penilaian pihak Bapeten ini adalah berada di ruang lingkup instansinya.
”Beberapa peralatan kesehatan yang mengandung radiasi nuklir yaitu alat-alat radiologi termasuk pelindung diri atau proteksi radiasi. Di RS Ibnu Sina alat itu ada foto rontgent, CT Scan (MSCT) Cath Lab untuk catherisasi jantung dan mamografi,” papar Endang. [eri]

Tags: