Hj Nyai Djuwairiyah Fawaid didampingi Hj Zeiniye saat memberikan bantuan bagi pasien miskin rawat inap di RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo. : [sawawi/bhirawa]
Situbondo, Bhirawa
Setiap memasuki tanggal 10 Asyuro atau 10 Muharam, PC Fatayat NU Kabupaten Situbondo rutin mengadakan bakti sosial berupa penyaluran bantuan dana kepada para pasien miskin rawat inap di RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo. Selain itu PC Fatayat NU juga intens mendatangi sejumlah panti asuhan di Situbondo, guna menyalurkan bantuan serupa.
Penasehat PC Fatayat NU Hj Djuwairiyah mengatakan, penyaluran bantuan rutin diberikan dan merupakan kewajiban bagi PC Fatayat NU Situbondo yang intens dilakukan setahun sekali.
“Kami melakukan bakti sosial ini sudah berlangsung lebih dari 10 tahun,” jelas Hj. Nyai Djuwairiyah Fawaid dengan didampingi Ketua PC Fatayat NU, Dewi Suciati dan mantan Ketua PC Fatayat NU, Zeiniye S.Ag.
Bakti sosial berupa kunjungan kepada pasien di RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo, sambung istri almarhum KHR Ahmad Fawaid Syamsul Arifin pengasuh ponpes Salafiyah Safiiyah Sukorejo, Banyuputih, Situbondo itu dilakukan untuk memberikan santunan sekaligus menghibur serta mendoakan agar warga yang sakit segera sembuh.
Selain itu, aku Djuwairiyah, pihaknya juga melakukan kegiatan sosial lain seperti menggelar buka puasa bersama dengan para janda dan anak yatim piatu di panti asuhan.
“Kami juga intens memberikan santunan kepada kaum dhuafa,” jelas Djuwairiyah Fawaid.
Gerakan bakti sosial 10 Muharram yang dilaksanakan PC Fatayat NU Situbondo, kata Nyai Djuwairiyah, dilaksanakan secara serentak dari Kecamatan Banyuglugur hingga Banyuputih. masih kata Djuwairiyah, puncak kegiatan bakti sosial bakal diakhiri dengan pengajian umum. Sementara itu, mantan Ketua PC Fatayat NU, Zeiniye Sag menamabhkan, gerakan sosial yang dilakukan PC Fatayat NU Situbondo sudah berjalan lama sejak era kepemimpinan Nyai Djuwariyah hingga saat ini.
“PC Fatayat NU Situbondo bersama MWC NU melakukan baksos. Setelah itu mengadakan pengajian bersama Syubbanul Muslimin secara serentak,” pungkas Zeiniye. [awi]
