200 Mubalig Tak Cukup Layani 200 Juta Umat se-Indonesia

Foto: ilustrasi Mubalig

Jakarta, Bhirawa
Anggota Komisi VIII DPR RI Dedy Ishak (Golkar) minta pemerintah untuk segera mencabut rekomendasi 200 Mubalig yang telah direlease Menteri Agama (Menag). Sebab kebijakan Menag ini justru lebih banyak mudaratnya dan menyulut kegaduhan di masyarakat. Lagipula, bagaimana mungkin hanya 200 Mubalig ter-rekomendasi untuk cukup melayani 200 juta atau lebih umat.
“Dulu pernah, 3 bulan lalu, Menteri bicara tentang niat sertifikasi para Mubalig, Ustad, Dai dan Ulama. Lalu tiba-tiba keluar release rekomen dasi 200 Mubalig ini. Semestinya, sebelum membuat kebijakan ini, Menag berembug dulu dengan MUI dan Ormas-Ormas,” papar Dedy Ishak dalam dialog demokrasi dengan tema “Dibalik Rekomendasi 200 Mubalig” di pressroom,kemarin (24/5). Nara sumber lain, Akademisi UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno.
Adi Prayitno berujar, Mubalig Indonesia itu tumbuh secara alamiah, dipelosok maupun dikota. Mubalig muncul dari orang saleh yang selalu berbuat kebaikan. Ada beberapa kriteria bagi Mubalig, harus memiliki klarifikasi ilmiah yang baik. Rekam jejak yang tidak tercela dan memiliki rasa kebangsaan tinggi. Dalam dakwahnya,Mubalig tidak boleh sebar kan kebencian dan Sara.
“Menag harus segera meng-anulir release 200 Mubalig itu, agar tidak terjadi keributan. Apalagi dalam release itu tidak ada Mubalig yang dari Madura. Bisa repot ntar. Untuk meng-hindari Mubalig radikal, bukan kah Polisi bisa mendeteksi. UU anti radikalisme juga sudah punya. Cabut aja, selesai,” tandas Adi Prayitno. [ira]

Tags: