2021, Rasio Elektrifikasi Provinsi Jawa Timur Harus Capai 100 Persen

Suasan Diskusi Panel bersama PT PLN (Persero) tentang Meningkatkan rasio elektrifikasi di Jawa Timur di Sheraton Hotel Surabaya, Rabu (26/6). [Achmad tauriq/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Untuk meningkatkan rasio elektrifikasi di wilayah Jawa Timur menjadi 100 persen pada 2021 mendatang dibutuhkan kerja keras dan kerjasama dengan pemerintah pusat, kemeterian ESDM, PLN dan BUMN serta seluruh stakeholder swasta maupun yang lain untuk turut membantu masyarakat yang belum bisa menikmati listrik.
Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jatim, Setiajit saat dikonfirmasi Bhirawa di sela kegiatan Diskusi Panel bersama PT PLN (Persero) tentang Meningkatkan Rasio Elektrifikasi di Jawa Timur di Sheraton Hotel Surabaya, Rabu (26/6) mengungkapkan saat ini rasio elektrifikasi di Jatim mencapai 95,84 Persen.
“Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2019-2024 ibu Khofifah telah memprogramkan dalam tahun 2021 rasio elektrifikasi di Jatim harus mencapai 100 persen. Untuk itu dengan bantu para stakeholder bahwa rasio elektrifikasi ini sangat penting, sebab dengan adanya listrik masyarakat akan mampu segalanya juga akan meningkatkan indek pembangunan manusia kita juga,” terangnya.
Setiajit menambahkan selain itu dengan adanya listrik juga bisa meningkatkan pendapatan masyarakat dengan membuka usaha di rumah. Bahkan juga bisa membantu anak-anak untuk belajar lebih malam daripada sebelumnya tidak ada listrik.
“APBD di tahun 2019 ini sudah 15 ribu rumah tangga miskin yang mendapatkan sambungan rumah dan instalasi rumah, dari APBN juga cukup tinggi 107.584 ribu bersama BUMN yang lainnya di wilayah Madura kemudian ada Listrik Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) dikawasan kepulauan madura kita sudah membantu 1.367 LTSHE sementara untuk selama 3 tahun,” jelasnya.
Selain itu ada enam pulau yang akan dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), lalu dikawasan desa-desa terpencil juga sudah dibantu dengan listrik tenaga surya. “Kedepan di tahun 2020 sudah mencapai 98 persen rasio elektrifikasi bisa tercapai sehingga pada tahun 2021 rasio elektrifikasi bisa mencapai 100 persen,” ujar Setiajit.
Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur, Bali dan Nusa Tenggara PT PLN (Persero), Supangkat Iwan Santoso mengatakan rasio elektrifikasi di Indonesia saat ini sudah mencapai 98 persen baik yang dilakukan oleh PLN maupun Kementerian ESDM. “Pada akhir tahun ini rasio elektrifikasi bisa mencapai 99 persen dan pada akhir tahun depan bisa 100 persen. Ini kalau kita membahas pemerataan bagi seluruh rumah tangga di Indonesia mendapatkan listrik,” ujarnya.
Sementara ada ukuran yang lebih penting lagi adalah konsumsi perkapita yang berarti untuk ukuran kemajuan suatu bangsa, sebagai gambaran Indonesia masih mengkonsumsi seribu per kwh per tahun sedangkan di Malaysia 4 kali lipat dan dibawa kita adalah Philipina.
“Bukan untuk berboros-boros tetapi untuk produktivitas serta mentraspormasi dari negara konsutif menjadi lebih produktif dari hilir indiustri dan bisnis. Kami sangat optimis dengan pertumbuhan yang ada saat ini dan terus kita dorong menjadi negara maju tidak hanya di Jawa. Khusus di Jatim saat ini sudah mengekspor listrik 1.500-1.800 MW ke Jawa Tengah dan Jawa Barat karena listrik di Jatim surplus,” pungkasnya.
Nantinya dalam waktu dekat pembangkit-pembangkit listrik yang ada di Jateng dan Jabar sudah selesai pembangunannya, maka surplus listrik yang ada di Jatim bisa dikonsumsi oleh masyarakat Jatim sendiri. [riq]

Tags: