250 Anak SD Ikuti ”Train the Trainers” Tentang Pertolongan Pertama

Para siswa SD saat serius mendengarkan edukasi tentang Pertolongan Pertama melalui kegiatan ‘Petualangan Anak Siaga Hansaplast’ di Kusuma Agrowisata, Batu, Malang. [achmad tauriq/bhirawa]

Kota Malang, Bhirawa
Untuk meminimalisir korban bencana alam yang terjadi di daerah dengan jenis bencana yang beragam, Hansaplast bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) memberikan edukasi sejak dini kepada anak usia sekolah mulai Sekolah Dasar (SD).
Menurut Marketing Manager Hansaplast, Setiawan Saputra, dengan menggelar Program Train the Trainers bagi 250 anak Sekolah Dasar di Malang melalui kegiatan ‘Petualangan Anak Siaga Hansaplast’ ini merupakan bagian dari program Anak Siaga Hansaplast yang sudah dijalankan sejak 2015 dan hingga kini sudah melatih lebih dari 150 ribu anak usia SD seputar pertolongan pertama.
”Bagi Hansaplast, ini kerjasama tahun kedua bersama dengan PMI, sementara Hansaplast sendiri sudah menggelar kegiatan ini sejak empat tahun lalu secara berkala di beberapa daerah di Indonesia diantaranya di Jakarta, Bandung, Surabaya sekarang ada di Malang dan rencananya kami akan ke Lampung,” terangnya, Minggu (28/4) kemarin.
Setiawan menambahkan sebagai ahli dalam produk Pertolongan Pertama, Hansaplast memiliki komitmen jangka panjang untuk memberikan edukasi seputar Pertolongan Pertama kepada masyarakat luas, termasuk anak-anak.
”Melalui program Anak Siaga Hansaplast yang digelar selama dua hari, Sabtu-Minggu (27-28 April), kami dan PMI memberikan pelatihan seputar Pertolongan Pertama dengan cara yang seru dan menyenangkan serta mudah dimengerti oleh anak-anak usia SD,” jelasnya usai pembukaan ‘Petualangan Siaga Hansaplast’ di Kusuma Agrowisata, Batu, Malang.
Selama dua hari kegiatan diisi dengan aneka permainan dengan focus utama pengetahuan para siswa, seputar materi Pertolongan Pertama yang mereka pelajari juga akan diuji dengan menggunakan permainan ular tangga yang seru untuk anak-anak. Selain edukasi dan permainan, tim pelatih dari PMI juga memberikan sesi khusus peer to peer training kepada siswa untuk melatih mereka menjadi pelatih di bidang pertolongan pertama.
”Setelah menerima pelatihan, para siswa diharapkan dapat kembali ke sekolah masing-masing dan menjadi pelatih pertolongan pertama bagi teman sekolah mereka,” harapnya.
Sementara itu, Pengurus PMI Pusat, Ketua Bidang PMR dan Relawan Palang Merah Indonesia, Muhammad Muas menambahkan, para siswa juga diedukasi dalam memberikan pertolongan pertama pada setiap kejadian bencana.
”Dalam memberikan pertolongan, kita harus melakukannya tanpa membedakan agama, suku dan ras. PMI sangat mendukung kegiatan seperti ini. Edukasi anak sejak dini sangat penting dan kita punya jenjang Palang Merah Siaga, Remaja mula dari bawah. Mulai SD, SMP dan SMA dan akhirnya bisa menjadi relawan tangguh yang menjadi pioneer sekaligus jadi penyebar di masyarakat,” pungkasnya.
Untuk lebih intensifkan edukasi siaga bencana, Hansaplast bersama PMI juga menerbitkan seri buku Anak Siaga Hansaplast yang terdiri dari tiga buku ditujukan khusus untuk anak-anak. Materi yang ada di buku disajikan dalam bentuk animasi yang lebih mudah dipelajari anak-anak.
”Jika tahun lalu kami mendatangi sekolah untuk edukasi dan pelatihan, tahun ini kami mengumpulkan mereka untuk dukasi dan pelatihan yang lebih intensif dan program selama dua hari outdoor sambil berkemah. Dengan pelatihan ini, kami berharap para siswa akan kembali ke sekolah mereka dengan kemampuan untuk melatih dan mengedukasi sesama teman sekolah mereka seputar pertolongan pertama,” ujar Muas. [riq. mut]

Tags: