500 Atlet Berlaga di Kejurprov Tenis Meja di Tulungagung

Bupati Maryoto Birowo beradu tangkas dengan dua atlet muda tenis meja asal Tulungagung usai membuka Kejurprov Tenis Meja Jatim 2021, Rabu (24/11).

Tulungagung, Bhirawa
Sebanyak 500 atlet tenis meja dari seluruh kabupaten/kota berlaga di Kejurprov Tenis Meja Tahun 2021 di Tulungagung, Rabu (24/11). Kejuaraan tingkat Jatim ini dibuka oleh Bupati Tulungagung Maryoto Birowo, dan akan berlangsung sampai Minggu (28/11) mendatang.
Usai membuka Kejurprov Tenis Meja, Bupati Maryoto Birowo berharap, kejuaraan dapat menumbuhkan bibit bibit baru atlet tenis meja di Jatim. ”Selain sebagai ajang persaudaraan, Kejurprov ini sebagai wahana untuk mencari bibit baru atlet tenis meja di Jatim,” ujarnya.
Pemkab Tulungagung, menurut bupati, mendukung penuh upaya untuk terus mengembangkan olahraga tenis meja menuju pentas nasional bahkan dunia. ”Harapan kami juga para atlet terus tekun dalam berolahraga tenis meja untuk mencapai prestasi,” tuturnya.
Bupati meminta agar semua atlet, ofisial, wasit dan penyelenggara Kejurnas Tenis Meja Jatim Tahun 2021 yang berlangsung di GOR Tenis Indoor Komplek Stadion Rejoagung tersebut tetap menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) dengan ketat. Masalahnya, saat ini masih pandemi Covid 19.
Ketua Pengprov Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI), Antonius Pangestu, berharap serupa. Ia menyatakan Kejurprov di Tulungagung untuk menghadapi event Porprov Jatim dan PON mendatang.
“Kami ingin atlet tenis meja di Jatim dapat terus berprestasi. Di Jatim ini merupakan gudangnya atlet tenis meja,” paparnya.
Ia menyebut jumlah 500 atlet yang berlaga di Kejurprov kali ini merupakan bukti betapa banyaknya atlet muda tenis meja berbakat di Jatim. Terlebih selama dua tahun terakhir kejuaran tingkat Jatim ditiadakan karena pandemi Covid 19. ”Dan dalam Kejurprov di Tulungagung ini untuk atlet U-25 ke bawah putra dan putri,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Pengcab PTMSI Tulungagung, Subani menjelaskan, jika olahraga tenis meja di Tulungagung terus berkembang. Bahkan dari yang lima tahun lalu hanya ada empat klub sekarang sudah mencapai 13 klub.
“Perkembangannya luar biasa. Ini juga membuktikan jika banyak bibit – bibit baru dalam olahraga tenis meja,” katanya.
Subani berharap, dalam tahun 2022 mendatang olahraga tenis meja dapat masuk kurikulum olahraga di sekolah-sekolah di Kabupaten Tulungagung. ”Dengan tenis meja masuk sekolah bakal semakin banyak lagi bibit – bibit muda muncul untuk menjadi atlet,” pungkasnya. [wed]

Tags: