600 Siswa MINU Kraksaan Ikuti Vaksin Anak

Siswa MINU Kraksaan ikuti vaksinasi anak usia 6 hingga 11 tahun. [wiwit agus pribadi]

Probolinggo, Bhirawa
Sebanyak 600 siswa Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama (MINU) Kraksaan mengikuti program vaksin Covid 19 bagi anak usia 6 hingga 11 tahun, sejak Selasa (11/1). Lembaga dibawah Pengurus Cabang Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Kraksaan ini dimulai pukul 08.00 WIB. Selama vaksin mereka dipandu Tim Puskesmas Kraksaan.
Vaksinasi bagi anak di MINU Kraksaan ini dihadiri Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Probolinggo, Akhmad Sruji Bahtiar serta jajaran dewan guru di MINU Kraksaan.
Menurut Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Probolinggo, Akhmad Sruji Bahtiar, Rabu (12/1) jumlah siswa di MINU Kraksaan ini sebanyak 614 anak. Tetapi yang mengikuti vaksinasi 600 anak karena sebagaian sudah ada yang vaksin mandiri. Kesehatan itu nomor satu. Jadi bagi wali murid yang tidak mau anaknya divaksin akan dilakukan pendekatan secara persuasif sehingga nanti betul – betul bersedia.
“Alhamdulllah, hampir 100% di MINU Kraksaan itu wali muridnya sangat antusias. Memang ada beberapa yang melarang anaknya divaksin tetap akan dilakukan pendekatan. Termasuk di madrasah-madrasah yang lain kami sudah membuat penjadwalan hasil koordinasi dengan Puskesmas – puskesmas di kecamatan masing – masing,” jelasnya.
Bahtiar menjelaskan, sasaran vaksin anak di lingkungan madrasah mencapai 36.771 yang berasal dari 402 MI di Kabupaten Probolinggo. Secara umum semua siswa harus divaksin dan target ini merupakan hasil pendataan dari Kemenag.
“Siswa yang tidak mau vaksin padahal bisa, diambil kebijakan untuk sementara pembelajarannya dilakukan di rumah atau Daring. Karena memang ini suatu bentuk tanggung jawab kita bersama agar kesehatan dan keselamatan warga madrasah tetap terjaga,” ungkapnya.
Bahtiar menambahkan, untuk mensukseskan program vaksinasi anak ini pihaknya terus mengedukasi wali murid. Kalau kemudian tidak bisa secara langsung, maka akan memanfaatkan para tokoh yang bisa diajak untuk memberikan pemahaman karena memang ada yang membutuhkan orang lain.
“Kendalanya memang berita – berita hoax yang masih berdampak walaupun tidak secara keseluruhan. Kemudian memang ada rasa kekhawatiran terjadi sesuatu bagi anaknya. Itu menjadi tugas kita untuk meyakinkan,” tandasnya.
Bahtiar berharap, dengan vaksin ini ada keleluasaan untuk pembelajaran dan berinteraksi, tentunya tetap dengan mengedepankan Protokol Kesehatan (Prokes) yang sangat ketat. Karena semua tidak tahu dan belum tentu kemudian yang sudah divaksin ini terjamin tak terpapar Covid 19. Harapannya dengan tuntasnya vaksin itu pembelajaran bisa dimaksimalkan dan interaksi dapat berjalan dengan maksimal.
Pemkab Probolinggo melalui Dinas Kesehatan menyiapkan vaksin sebanyak 102.777 anak. Vaksin anak dilakukan setelah Kabupaten Probolinggo masuk Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1.
“Akhir tahun 2021 lalu sudah mencapai vaksin umum dosis 1 sudah 70% dan Lansia sudah 60% lebih, maka tahun 2022 ini sudah bisa melakukan vaksini anak,” kata Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo, dr Shodiq Tjahjono.
Shodiq menjelaskan, pencanangan untuk vaksin anak akan dilakukan pada minggu depan, tetapi untuk pelaksanaan di lapangan sudah mulai dilakukan. Jadi anak SD sudah bisa dilakukan vaksinasi sebanyak 2 kali. Vaksinnya sudah didistribusikan kepada semua Puskesmas yang ada di Kabupaten Probolinggo. [wap.fen]

Tags: