Adik Faliq Berkurban Berharap Dilancarkan Menghafal Alquran

Muhammad Faliqul Isbah bersama kambing kurbannya sebelum disembelih.

Surabaya, Bhirawa.
Pada masa Pandemi Covid-19 ini, pelaksanaan penyembelihan hewan kurban lebih ketat dari biasanya. Karena itu, tak heran jika tidak banyak masyarakat yang bisa menyaksikan penyembelihan lebih dekat. Kondisi ini juga terjadi di Masjid Hidayatullah, Kandangan Surabaya.

Pelaksanaan penyembelihan kurban dilakukan sangat ketat. Tidak semua orang bisa masuk di area lapangan masjid, tempat penyembelihan. Namun di antara kerumunan masyarat yang sedikit itu, tampak seorang akan ikut menyaksikan pelaksanaan penyemblihan kurban. Ia adalah Muhammad Faliqul Ishbah (12 tahun).

Ketika ditanya mengapa ia berhasil masuk? Dengan bangga ia mengatakan, dirinya ikut berkurban seekor kambing. “Saya ikut berkurban,” kata dia seraya menunjukkan kambingnya yang hendak disembelih, di Masjid Hidayatullah, Kandangan Surabaya, Sabtu (1/8).

Penyembelihan di Masjid Kandangan Surabaya, memang baru dilaksanakan Sabtu, karena pada hari H Iduladha jatuh pada hari Jumat. “Tanggung dengan pelaksanaan ibadah salat Jumat. Dan memang biasanya begitu. Kalau Hari Raya Iduladha bertepatan dengan Hari Jumat, maka pelaksanaan penyembelihan dilaksanakan keesokan harinya,” kata salah seorang panitia kurban masjid tersebut, Sugiyono.

Lebih jauh Sugiyono menjelaskan, pada tahun ini masjid tersebut menerima kurban sebaganyak 40 ekor kambing dan 16 ekor sapi. Jumlah ini meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang menerima 34 ekor kambing dan 12 ekor sapi. “Alhamdulillah, meski masa Pandemi Covid-19, tapi justru jumlah meningkat,” kata dia.

Kembali ke Faliq, demikian ia biasa dipanggil, melihat dan mendengar kurban sapi yang setiap tahun terdapat kurban sapi seberat 1 ton lebih, ia bercita-cita ingin berkurban sapi sebesar itu, tapi oleh orang tuanya disarankan kurban kambing dulu, karena ia sudah punya tabungan yang cukup untuk membeli seekor kambing.

Mulanya ia menolak. Ia ingin uangnya itu dibelikan HP. Namun setelah dirayu oleh orang tuanya, akhirnya ia menyetujuinya. Apalagi ia juga bercita-cita ingin menghafal Alquran. Diharpkan dengan berkurban, akan semakin diberikan kemudahan dalam menghafal Alquran. “Saat ini, ia baru hampir hafal juz 30,” kata ayahanda Faliqul Isbah yang enggan disebut jati dirinya.[riq]

Tags: