Akses Jalan Wisata di Ngembal Tutur Pasuruan Rusak Parah

Kondisi jalur wisata menuju agrowisata Nongkojajar (Tutur), Kabupaten Pasuruan sepanjang 5 kilometer, tepatnya di Desa Puntir, Kecamatan Purwosari, kondisi jalannya mengalami kerusakan cukup parah, Selasa (25/2). [Hilmi Husain]

Pasuruan, Bhirawa
Kenyamanan warga di lima desa, tiga kecamatan di Kabupaten Pasuruan dalam setahun lebih ini terganggu. Karena, sepanjang jalan menuju kawasan agrowisata Nongkojajar (Tutur) melalui Jalan Raya Puntir, Purwosari tersebut sudah lama rusak.
Lima desa itu adalah Desa Pakem dan Puntir, Kecamatan Purwosari, Desa Semut Kecamatan Purwodadi, Desa Welang Kecamatan Kejayan dan Desa Ngembal Kecamatan Tutur. Kondisi itu keluhkan warga sekitar hingga pengguna jalan melintas disana.
Bahkan, kerusakannya cukup panjang yakni sekitar 5 kilometer. Kerusakannya pun bervariatif yakni lubang dengan diameter yang cukup membahayakan, utamanya kendaraan roda dua. Yang lebih ironi, kerusakan makin diperparah saat hujan turun. Ruas jalan yang ada terlihat layaknya kolam.
“Sudah setahun lebih, mulai akhir tahun 2016 kemarin kondisi jalan ini rusak parah. Ruas jalan ini merupakan akses penting bagi warga,” papar M Choirin, warga Desa Pakem kepada Bhirawa, Selasa (27/2).
Rusaknya jalan Provinsi Jatim tersebut dikarenakan banyaknya kendaraan besar yang melebihi muatan seperti truk pengangkut batu pasir dari PT Ekajaya, PT Gajah Mas, PT Tirto Bumi dan PT Beton.
“Ratusan truk batu pasir yang diperuntukkan untuk menguruk tol itu, setiap harinya melewati jalur wisata ini. Bahkan, setiap hari, truk-truk pengangkut batu pasir itu layaknya kereta yang berjajar,” kata Rudi warga Desa Semut.
Karena tak kunjung diperbaiki membuat warga sekitar berinisiatif menguruk sendiri menggunakan batu hingga tanah. Tujuannya agar tidak ada lagi korban jiwa akibat jalan rusak tersebut.
“Ini inisiatif sendiri, bukan dari pemerintah. Supaya tidak ada korban seperti enam bulan yang lalu, ada warga sekitar terperosok kubangan hingga meninggal. Saya bersama warga juga tidak ingin ada warga hingga pengguna jalan yang kembali jatuh karena jalan rusak ini. Apakah pemerintah tutup mata atau menunggu korban berjatuhan lagi. Harapan saya, segera ada perbaikan,” papar Rudi.
Sementara itu, Kepala Bina Marga Kabupaten Pasuruan Hari Apriyanto tidak bisa dihubungi. [hil]

Tags: