Angkutan Bodong Seruduk Mobil Operasional DKP

Sejumlah penumpang yang ada di dalam mobil carry bernopol L 1105 NA duduk di trotoar usai mobil yang ditumpanginya menabrak mobil Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau Kota Surabaya, Minggu (26/2) kemarin. [Gegeh Bagus Setiadi/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Angkutan gelap alias bodong di wilayah Jembatan Suramadu, akhirnya memakan korban.
Minggu (26/2) kemarin, mobil operasional Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau Kota(DKP,red) Surabaya diseruduk kendaraan yang diduga  angkutan bodong  di akses Jembatan Nasional Surabaya-Madura (Suramadu) arah Surabaya saat memungut sampah yang ada di trotoar.
Diduga, mobil dengan jenis Carry tersebut adalah angkutan umum yang bodong yang saat ini semakin marak di kawasan akses masuk keluarnya Jembatan Suramadu. Hal ini terlihat untuk penumpang karena barang bawaan ditaruh di atas mobil.
Akibatnya, sopir mobil carry dengan nomor polisi (Nopol) L 1105 NA tergencet badan mobil yang ringsek. Sedangkan, dari ketujuh penumpang yang ada didalamnya pun sontak kaget. Terlihat anak kecil pun sempat menangis atas peristiwa tersebut karena duduk di samping bangku sopir.
Seluruh penumpang akhirnya turun dari mobil carry yang ringksek bagian depannya itu dengan wajah panik. Terlihat penumpang juga mengalami shock atas kejadian tersebut.
Salah satu petugas Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau Kota Surabaya Iswadi (30) mengatakan, mobil pickup yang dikendarainya memang sedang bertugas rutin membersihkan sampah-sampah yang ada di trotoar jalan tol Suramadu.
Namun, pada saat mencari posisi berhentinya mobil sambil berjalan pelan, petugas yang ada di bak pickup sudah melambaikan tangannya serta lampu bahaya juga telah dinyalakan.
“Rekan kami Edi (20) yang ada di luar sudah melambaikan tangan disaat melaju pelan. Namun, datang mobil Carry dari arah Suramadu langsung menabraknya dari belakang,” kata Iswadi kepada Harian Bhirawa saat ditemui di lokasi kejadian, kemarin.
Menurut Iswadi, tanda adanya mobil berhenti berbentuk kerucut ini belum diletakkan di median jalan lantaran masih mencari titik berhentinya. Sebelumnya, mobil yang dikendarainya putar balik dari arah Surabaya di U-turn sambil mencari adanya sampah yang berserahkan di trotoar.
“Lampu tanda bahaya juga sudah saya nyalakan. Pada saat ditabrak itu ada suara teriakan, mungkin kaget, ya,” ceritanya.
Atas kejadian tersebut, kedua mobil di bawa ke Polsek Kenjeran yang lokasi tidak jauh dari tempat kejadian. Petugas polisi pun mendata secara keseluruhan, baik dari mobil operasional milik Pemkot Surabaya dan juga mobil carry.
Anehnya, pihak petugas Polsek Kenjeran berinisial J seolah menyalahkan mobil Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau Kota Surabaya karena berhenti di lajur cepat 60 Km. Menurut dia, di lajur tol tersebut dilarang melaju pelan apalagi berhenti.
“Ini gimana mas? seharusnya tidak berhenti disitu karena lajur cepat. Saya lihat petugas DKP juga tidak pernah menggunakan helm saat mengendarai roda 3,” katanya kepada pengemudi mobil Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau Kota Surabaya.
Ketika ditanya Harian Bhirawa, apakah mobil Carry  itu untuk angkutan umum, petugas J sontak membenarkan . Lalu perkataannya tersebut diralat kalau mobil carry itu adalah mobil keluarga. Atas peristiwa ini, J melimpahkan ke Polres Pelabuhan Tanjung Perak untuk diproses lebih lanjut.
“Diselesaikan secara keluarga saja, atau saya lempar ke Perak saja (Polres Pelabuhan Tanjung perak, red),” katanya.
Sementara, Abdul Rokim yang mengaku pemilik mobil Carry juga terlihat di Polsek Kenjeran. Ia mengaku seluruh penumpang tersebut adalah keluarganya yang akan menjenguk salah satu saudaranya di Rumah Sakit Dr Soewandhie Surabaya.
“Ini angkutan keluarga untuk menjenguk saudara yang sakit. Dan ini tidak disewakan,” katanya.
Ditanya ada surat kendaraannya, Rokim berkilah bahwa surat-suratnya masih dalam tahap proses pengurusan. “Surat-suratnya masih diurus,” ujarnya.
Atas kejadian tersebut, sopir mobil Carry alami luka si bagian kakinya. Sedangkan anak berusia 7 tahun mengalami luka pada bagian tangannya akibat tergencet. Sedangkan, penumpang yang lain hanya mengalami shok. (geh)

Tags: