Antisipasi Banjir, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo Siagakan 30 Pompa Portable

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor sambil Goes melihat kondisi salah satu pompa air yang dipastikan siap siaga. [ahmad suprayogi/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Kondisi cuaca yang sudah mulai ekstrim, banyak memunculkan angin puting beliung dan banjir di beberapa wilayah. Melihat kondisi tersebut, Pemkab Sidoarjo sudah bergerak terlebih dahulu untuk bersiaga mengantisipasi bila terjadi banjir.

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor, saat ditemui pada Selasa (18/10) kemarin, menjelaskan kalau sebelumnya juga sudah melakukan normalisasi sungai penuh, serta mensiagakan sekitar 30 pompa air dengan kapasitas tinggi atau 150 liter per detik.

“Kami juga sudah menyiapkan prefentif beberapa pompa dengan kapasitas yang cukup tinggi, dengan anggaran sekitar Rp 12 M,” jelasnya.

Ia katakan, Pemkab mensiagakan beberapa titik-titik yang harus perlu diwaspadai, karena prosesnya memang butuh waktu. Pertama, sejak awal musim kemarau lalu kita sudah melakukan normalisasi sungai secara menyeluruh.

“Artinya satu sungai dinormalisasi seluruhnya, tidak sepotong-sepotong, jadi betul-betul dituntaskan. Di Sidoarjo ada sekitar 23 ruas sungai sudah kami lakukan normalisasi setahun yang lalu, atau awal kemarau lalu,” jelas Gus Muhdlor_sapaan akrabnya.

Selebihnya pihaknya juga mengedukasi masyarakat jangan membuang sampah sembarangan. Karena sedimentasi Sidoarjo juga cukup tinggi, termsuk dalam bulan ini, ada sekitar 108 pabrik di PT Sier yang masuk di kawasan Brebek Waru akan disampaikan agar peduli terhadap lingkungan, bahkan mereka harus membuat beberapa biopori per pabrik.

Itulah berapa langkah yang kami lakukan, juga memastikan bahwa Sidoarjo sudah melakukan kesiagaan penuh. Begitu juga Dinas PU BM SDA juga siaga penuh terkait tiga desa utama di Tanggulangin yang memang sangat mengalami subsiden setiap tahunnya.

“Tahun kemarin sekitar 20 cm penurunannya,” terang Gus Muhdlor.

Jadi untuk mengatasi banjir tidak hanya bupati saja, tetapi seluruh stake holder dan masyarakat. Terutama tekait sumbatan-sumbatan yang ada di beberapa aliran sungai.

“Banyak aliran sungai yang buntu tersumbat sampah keluarga, kasur, tempat tidur. Kami sudah mengedukasi masyarakat agar jangan melakukan hal seperti itu lagi, biar tidak terjadi banjir,” tegas Bupati Sidoarjo.

Sementara itu, rincian 30 pompa portable/blower untuk persiapan darurat menghadapi musim hujan 2022/2023, ditempatkan di Dam Banjarpanji sebanyak 4 unit, Dam Kedungbanteng sebanyak 3 unit, Dam Banjarasri sebanyak 3 unit, pintu air Muafa Penatarsewu sebanyak 3 unit.

Lapindo Desa Banjarasri sebanyak 3 unit, di Belakang Balai Desa Banjarpanji sebanyak 2 unit dan Jembatan Besi Kedungbanteng 1 unit serta Lapindo Desa Kedungboto 1 unit, Desa Candipari 1 unit, Lippo Plaza sebanyak 2 unit dan Standby di Workshop PU sebanyak 7 unit. [ach.gat]

Tags: