Anwar Sanusi: Pusat Pasar Kerja Tingkatkan Produktivitas, Supply and Demand

Anwar Sanusi.

Jakarta, Bhirawa.
Guna mewujudkan sistem informasi pasar kerja nasional atau Labor Market Information System (LMIS), Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) terus berupaya mengoptimalkan peran Pusat Pasar Kerja.

“Melalui sistem informasi pasar kerja nasional, diharapkan seluruh sistem informasi pasar kerja yng telah ada, dapat terintegrasikn. Baik yang dikelola Kementerian atau lembaga pemerintah, maupun swasta,” ujar Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi, saat menjadi pembicara pada Webinar bertajuk “Strategi Pengembangan Sistem Informasi Pasar Kerja Nasional”, hari Selasa (6/7).

Dikatakan, sistem informasi pasar kerja yng terintegrasi, merupakan suatu keniscayaan. Terutama integrasi dengan data terkait kondisi industri. Sehingga dapat membantu penyiapan tenaga kerja yang siap diserap industri.

“Melalui sistem informasi pasar kerja nasional ini, kita optimis kedepannya dapat memiliki forecasting demand tenaga kerja yang tepat. Sehingga dapat mempersiapkan suply tenaga kerja lebih dini,” ujar Sekjen Anwar. 

Dikemukakan, banyak pihak yng mengharap kehadian pusat pasar kerja. Karena, nantinya unit ini memilki data ketenagakerjaan yang lengkap. Serta memilki berbagai panduan yang memudahkan para pencari kerja untuk mendapatkan pekerjaan, sesuai bidangnya. Sekaligus membantu meningkatkan kemampuan tenaga kerja, kedepan nya.

“Maka, banyak yang berharap kepada pusat pasar kerja ini. Utamanya agar dapat menjadi HUB atau jembatan bagi tenaga kerja dan peluang/kesempatan kerja yang ada,” jelas Anwar Sanusi.

Dia mengingatkan agar pusat pasar kerja, berjalan optimal, diperlukan adanya sinergi dan kolaborasi antar unit yang ada di Kemnaker dan lembaga lain. Sehingga dapat memberikan dampak positif pada penyerapan tenaga kerja.

“Untuk itu, mari kita bersinergi secara ber kesinambungn, untuk bersama-sama memberi kan kontribusi dan partisipasi positif, dalam meningkatkan kompetensi masyarakat, untuk mewujudkan Indonesia sejahtera,” ajak Sekjen.

Direktur Ketenagakerjaan Kementerian PPN/ Bappenas Mahatmi Parwitasari Saronto, menyatakan; Sistem informasi psar kerja, memiliki peran sangat penting dari sisi suply and demand.

Dari sisi suply, lanjut Mahatmi, pemerintah menyiapkan angkatan kerja yang sehat. Mempunyai keahlian yang memadai, cerdas, inovatif, adaptif dsb. Sementara dari sisi demand, pemerintah mengejar upaya untuk meningkatkan investasi, ekspor, mengemban kan sumber pertumbuhan baru, kewirausahaan, perbaikan infastruktur sederhana dan perbaikan iklim investasi.

“Semua ini bertujuan untuk menurunkan angka pengangguran. jadi peran informasi pasar kerja, diantara kedua sisi ini. Yaitu mempertemukan dari sisi suply berupa angkatan kerja dan demand yang akan dikembangkan. Atau menjadi tujuan pembangunan sampai tahun 2024,” jelas Mahatmi.

Deputi IV bidang Ekonomi Digital Ketenaga kerjaan da UMKM, KemenKo bidang Perekonomian, Rudy Salahudin menyatakan;

Keberadaan sistem informasi pasar kerja di antaranya dapat berperan dalam meningkatkan produktifitas nasional.

Menurut Rudy, sistem informasi pasar kerja, dapat menjadi dasar pengembangan kebijakan terkat Ketenagakerjaan. Seperti update AKKNI, program pelatihan dan pemagangan untuk pengangguran atau pencari kerja. Bisa juga untuk pengembangan pelatihan bersifat upskillingatau reskilling bagi tenaga kerja.

“Sistem informasi pasar kerja, juga membantu lembaga pendidikan sebagai supplier tenaga kerja. Untuk melakukan perbaikan guna mengurangi mismatch. Misalnya dengan menyesuaikan kurikulum dan rekognisi pembelajaran,” jelas Rudy Salahudin. [ira]

Tags: