Balai Latihan Kerja Kabupaten Situbondo Usulkan Dana CSR ke PJB Paiton

Kepala BLK Situbondo, Pujianto SPd MM saat meninjau kegiatan pelatihan yang diikuti warga berusia produktif belum lama ini. [sawawi/bhirawa]

Situbondo, Bhirawa
Meski masih merada dalam suasana pandemi virus corona atau Covid-19, tidak membuat BLK (Balai Latihan Kerja) Situbondo berdiam diri. UPT yang berada dibawah naungan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Jatim itu berencana untuk membuat pelatihan secara online guna mendukung program prakerja yang yang digagas Presiden Joko Widodo. Tak hanya itu, BLK Situbondo juga mengusulkan dana CSR (Cash Social Responcibility) kepada PJB Paiton untuk mengadakan pelatikan bagi warga berusia produktif.
Kepala BLK Situbondo, Pujianto SPd MM mengatakan, tupoksi (tugas pokok dan fungsi) BLK adalah mengadakan pelatihan tetapi karena saat ini masih dilanda pandemi Covid 19 maka untuk sementara waktu kegiatan pelatihan dihentikan hingga kondisi aman. Kata Pujianto, jumlah paket pelatihan di BLK yang berasal dari dana APBD sebanyak enam bidang dan dua kegiatan diantaranya sudah selesai. “Jadi sisa kegiatannya kami masih menunggu selesainya penanganan covid ini,” tegas pria asli Nganjuk itu.
Pujianto yang tercatat lebih dari 30 tahun bertugas di BLK Situbondo itu menambahkan, khusus kegiatan pelatihan yang bersumber dari dana APBN sebanyak enam sektor dan satu diantaranya baru selesai. Sisanya, lanjut Pujianto, sebanyak lima kegiatan untuk sementara dihentikan sambil menunggu penanganan pandemi Covid 19 selesai. “Ya nanti akan kami selesaikan sampai penanganan Covid tuntas. Jadi jumlah pelatihan itu rata rata ada yang kurang empat hari, satu minggu dan ada yang kurang dua minggu. Nanti akan diteruskan kegiatannya paska bencana Covid 19 tuntas,” beber Pujianto.
Untuk rincian program kegiatan kejuruan yang bersumber dari dana APBD diantaranya menjahit, sepeda motor, meubeler, salon, bordir dan membatik. Khusus pelatihan yang bersumber dari APBN sebanyak enam paket dan baru bisa berjalan satu paket. Pujianto memastikan bahwa semua kegiatan ada 20 paket dan sisanya 13 paket kegiatan kini dihapus atau dikurangi oleh Pemprov Jatim.
“Saat ini yang tersisa baru dana untuk tunjangan honor tenaga outsorsing. Artinya ditengah pandemi Covid 19 ini semua kegiatan ditiadakan. Salah satu solusinya kami (BLK Situbondo, red) akan melobi CSR ke PJB Paiton Probolinggo, untuk mengadakan pelatihan dengan melibatkan warga berusia produktif,” jelas Pujianto.
Lebih jauh Pujianto menegaskan, total dana anggaran yang bersumber dari dana APBD sebanyak Rp 1,8 miliar dan sisanya sebesar 50 persen berasal dari anggaran APBN. Pujianto menerangkan, untuk pelatihan di BLK dilakukan setiap hari tanpa ada yang menginap di asrama BLK.
“Ya, kalau kondisinya sudah aman kami akan melanjutkan pelatihan ini. Bagi eserta pelatihan yang rumahnya jauh dari perkotaan seperti berada di Besuki dan Bondowoso, kami menyiapkan asrama. Itu jika mereka ingin menginap, tetapi tahun ini tidak ada yang menghuni asrama,” pungkas Pujianto.[awi]

Tags: