Bantuan Intensif Pendidik Agama Diserahkan Wali Kota

6-foto B nas-0625 Insentif Guru Ngaji (3)Kota Batu, Bhirawa
Bantuan insentif bagi para pendidik agama, mulai dari guru ngaji, guru Injil, guru pondok pesantren, dan para hafidz-hafidzah (penghafal Alquran) dicairkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Batu. Pemberian bantuan itu diserahkan langsung oleh walikota Batu, Eddy Rumpoko, secara simbolis di Pendopo Balaikota Batu, Rabu (25/6). Dalam kesempatan itu, para guru ngaji dan pondok pesantren mengusulkan agar di Kota Batu diterbitkan Peraturan Daerah (Perda) tentang Pendidikan Relijius.
“Perda Pendidikan Relijius ini dibutuhkan agar ke depan, pertumbuhan anak didik di Kota Batu berkembang dengan akhlaq yang baik. Hal ini untuk mengimbangi pertumbuhan Batu sebagai Kota Wisata,” ujar pendidik di TPQ (Taman Pendidikan Qur’an-red) Baitur-Rohmah, Arifuddin, dalam usulannya kepada wali kota. Dirinya yakin jika hal ini bisa terpenuhi, maka Kota Batu akan berkembang menjadi Kota Wisata Relijius.
Usulan inipun langsung mendapatkan respon dari Eddy Rumpoko. Walikota menyatakan siap mengajukan pembuatan perda tersebut ke meja Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Batu. Eddy juga menyatakan bahwa gagasan tersebut juga sesuai dengan jalan pemikirannya dalam mengembangkan wisata Kota Batu.
Eddy memaparkan bahwa dirinya juga memiliki pemikiran untuk mengembangkan wisata religi di kota yang dipimpinnya ini. Bahkan dirinya sudah berencana untuk menggandeng pondok pesantren Nurul Qolbi yang ada di Kota Batu untuk merealisasikan gagasan tersebut.
Tak hanya itu, kata Eddy, dirinya juga memiliki beberapa pemikiran lain untuk bisa lebih menjamin perkembangan anak-anak di Kota Batu. Salah satunya, saat menunjuk dan melantik tiga camat baru di Kota Batu, iapun berpesan kepada ketiganya agar membuatkan fasilitas bermain dan mengembangkan diri bagi anak-anak di setiap kecamatan. “Selain itu kita juga akan segera mennyediakan Sekolah Luar Biasa (SLB) bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Untuk merealisasikannya, kita sudah mendapatkan anggaran dana dari pemerintah pusat,” ujar Eddy.
Diketahui, saat pemberian insentif kemarin, sedikitnya ada1317 guru ngaji, 60 penginjil, 150 guru pondok pesantren, dan 21 penghapal Alquran yang mendapatkan dana bantuan. Bantuan itu diberikan untuk satu semester (enam bulan-red) pertama. Adapun setiap bulannya guru ngaji dan penginjil mendapatkan insentif Rp 150.000,-, guru ponpes mendapatkan 200.000, dan penghapal Alquran mendapatkan Rp 300.000.
Besaran insentif ini akan naik Rp 50.000 untuk pembagian di semester kedua yang rencananya akan dibagikan pada bulan November. Artinya, di semester berikutnya para guru ngaji dan penginjil akan mendapatkan ensentif perbulan Rp 200.000, dan guru ponpes Rp 250.000. “Namun khusus untuk penghapal Al-Quran tidak ada kenaikan insentif. Karena saat ini besaran insentif yang mereka terima sudah cukup tinggi di bandingkan yang lain,”jelas Kabag Kesra Pemkot, Teguh Wijayanto. [nas]

Keterangan Foto: Para pendidik agama saat mendapatkan bantuan insentif yang diberikan secara simbolis di Pendopo Balaikota Batu, Rabu (25/6). [nas/bhirawa]

Tags: