Banyak Jajanan Mengandung Bahan Berbahaya

dr. Ngesti Utomo. [Hartono/Bhirawa]

Kota Blitar, Bhirawa
Di wilayah Kota Blitar masih banyak ditemukan jajanan yang mengandung bahan berbahaya yang disinyalir membahayakan konsumen. Kepala Dinas Kesehatan Kota Blitar Ngesti Utomo mengatakan, dari hasil monitoring yang telah dilakukan Dinas Kesehatan Kota Blitar saat ini masih ditemukan makanan berbahaya yang dijual bebas di lingkungan sekolah utamanya. “Kebanyakan jajanan ini beredar di sekolah-sekolah dengan harga yang cukup murah, namun akan membahayakan bagi konsumen utamanya para siswa atau pelajar,” kata dr. Ngesti Utomo.
Lanjut dr. Ngesti Utomo, adapun jajanan berbahaya yang beredar diantaranya seperti cilot dan bakso goreng yang disajikan menggunakan saos yang mengandung pewarna berbahaya seperti Rodhamin B yang notebene merupakan bahan pewarna pakaian. Selain itu pengolahan dan penyajian yang kurang higienis menjadikan makanan yang dijual menjadi rawan bakteri. “Dan apabila dikonsumsi bisa mengancam kesehatan jangka panjang,” jelasnya.
Untuk itu Dinas Kesehatan Kota Blitar akan terus melakukan pemantauan dan uji laboratium untuk menghindari adanya kasus keracunan yang dialami siswa. Bahkan dr. Ngesti Utomo juga meminta orang tua lebih berhati hati dengan cara membawakan bekal anak agar tidak jajan sembarangan. “Dengan diberikan bekal atau jajanan yang sehat dari rumah akan menjamin kesehatan anak di sekolah,” ujarnya.
dr. Ngesti menambahkan Dinas Kesehatan Kota Blitar melalui Puskesmas akan terus melakukan pendataan secara berlanjut kepada penjual jajanan di sekolah untuk dilakukan pembinaan dan pertanggungjawaban jika terjadi kasus keracunan pelajar yang disebabkan jajan sekolah.
Wakil Ketua DPRD Kota Blitar, Totok Sugiarto berharap Pemkot Blitar dalam hal ini Dinas Kesehatan Kota Blitar untuk selalu memantau dan membina para pedagang jajanan sekolah yang selama ini kurang mendapatkan perhatian.
“Ini juga sebagai bentuk pengawasan makanan dan minuman yang mereka jual, karena bisa saja mereka tidak tahu atau mengerti bahan mana yang berbahaya atau tidak untuk dikonsumsi secara langsung,” kata Totok Sugiarto yang juga Sekretaris DPC PKB Kota Blitar. [htn]

Tags: