BBWS Berikan Lampu Hijau Pemkot Mojokerto Dirikan Wisata Bahari Mojopahit

Wali Kota sedang menunjukan kepada Kepala BBWS. Prov. Jatim, jika pada bantaran sungai Brantas arah barat jembatan Kota Mojokerto utamanya sebelah selatan bakal dijadikan Wisata Bahari.

Peringatan Hari Air Sedunia
Kota Mojokerto. Bhirawa
Momentum Hari Air Sedunia yang jatuh tanggal 22 Maret besuk lusa. Nampaknya benar-benar digunakan seefektif mungkin oleh Pemkot Mojokerto guna mewujudkan impiannya yakni mendirikan wisata bahari Majapahit di Sungai Brantas.

Hal ini dibuktikan dengan adanya kolaburasi dan dinyalakannya lampu hijau dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Prov. Jatim kepada Pemkot Mojokerto jika mau mendirkan wisata Bahari pada triwulan pertama tahun 2021.

Sebagaimana disampaikan oleh Kepala BBWS. Brantas Prov. Jatim Muhammad Rizal, “Sungai ini ( brantas ) direncanakan akan dipakai untuk tempat wisata, oleh Pemkot Mojokerto. Sepanjang tidak menyalahi peraturan dari PUPR (Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan) tentang pengelolaan sempadan, saya rasa tidak ada masalah.

Untuk itu, saat ini kami dari BBWS Brantas sedang mempelajari grand design dari Pemerintah Kota Mojokerto untuk dikaji lebih lanjut. Jika memenuhi, kami akan memberikan rekomendasi kepada menteri agar dikeluarkan ijinnya. Sehingga pelaksanaan pembangunan Wisata Bahari dapat dikerjakan,” kata Kepala BBWS Brantas Muhammad Rizal. Saat melakukan bersih bersih sungai, memperingati hari Air Sedunia rabu 17/3/21.

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari pun, menyambut baik sinergitas dari BBWS Brantas dalam pembangunan Wisata Bahari Majapahit. Mengingat Kota Mojokerto sebagian besar wilayahnya dikelilingi oleh aliran sungai.

Dan, selama ini pemerintah daerah telah mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berpartisipasi dalam menjaga kebersihan. Terutama, bagi warga yang sungainya akan dimanfaatkan sebagai tempat wisata. Seperti di Kelurahan Pulorejo, Kelurahan Blooto dan Kelurahan Mentikan.

Kota Mojokerto ini, dikelilingi oleh berbagai macam aliran sungai, untuk itu kami tidak henti-hentinya mengajak masyarakat untuk terus menjaga kebersihan sungai. Termasuk bantarannya yang dimanfaatkan sebagai tempat wisata.

Seperti di dua Kelurahan Bloto dan Pulirejo Saat ini, telah melakukan inovasi berupa wisata tanam jeruk di bantaran aliran sungai. Wisata tanam jeruk ini, merupakan bentuk partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan sungai. Dukungan dari masyarakat seperti ini, akan terus kami kuatkan,” jelas Ning Ita.

Lebih lanjut Walikota menambahkan, sebagai bentuk syukur atas melimpahnya air di Kota Mojokerto, pemerintah daerah Kota telah membuat event khusus bertajuk Mojotirto Festival.

Event rutin ini dilakukan setiap Peringatan Hari Air yang jatuh pada tanggal 22 Maret setiap tahunnya. “Momentum ini (Event Mojotirto) merupakan bentuk syukur kami atas melimpahnya air yang ada di Kota Mojokerto. Air yang terus melimpah dan tidak pernah surut.jelas walikota. (min)

Tags: