Berkat Buku Covid-19, Raih Penghargaan Perpusnas

Marisca (kiri) dan Fenny menunjukkan piagam penghargaan daru Perpusnas atas karya buku terbaik kedua dengan topik Covid-19. Beberapa cetak buku juga ditunjukkan dalam kesempatan ini.

Surabaya, Bhirawa
Capaian prestasi membanggakan ditorehkan dosen dan mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Surabaya (Ubaya). Terinsipirasi dari kondisi Covid-19 yang terjadi selama hampir dua tahun ini, Dr Marisca Evalina Gondokesumo, S.H., M.H., S.Farm., M.Farm-Klin., Apt dan Fenny Kusuma Leliga menerima penghargaan atas karya bukunya dalam acara Pekan Penghargaan Tahun 2021 dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas).
Buku yang berjudul COVID-19 dinobatkan sebagai buku terbaik kedua subjek Covid-19 dalam Anugerah Buku Terbaik 2021 oleh Perpusnas RI.
Pekan Penghargaan merupakan acara rutin yang diselenggarakan setiap tahun oleh Perpusnas RI. Tahun ini Perpusnas RI memberikan penghargaan buku terbaik, karya rekam audio terbaik, penghargaan pelaksana serah simpan karya cetak dan karya rekam serta talk show Budaya dalam Karya. Berdasarkan penilaian dewan juri, terdapat 36 buku terbaik dari enam subjek. Mulai dari agribisnis, Covid-19, investasi, media sosial, pantun Indonesia dan pembelajaran jarak jauh.
“Pandemi menjadi topik hangat diakhir tahun 2019 yang menyebabkan kepanikan dengan diiringi isu dan hoax, yang berakibat pada mindset seseorang. Seperti panik buying. Alhasil terjadi kelangkaan obat-obatan, dan masker. Buku ini sebagai sumber informasi sehingga masyarakat bisa bijak untuk melihat informasi,” urai Marisca, Senin (27/9).
Marisca mengatakan proses pengerjakan buku memakan waktu hingga 6 bulan. Yakni mulai bulan Juni dan diterbitkan pada bulan Desember 2020
“Buku ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang aktual, menjawab issue dan hoax berdasarkan fakta yang sudah dirangkum dari berbagai sumber terpercaya. Buku ini sangat pas dan direkomendasikan bagi masyarakat dan sejawat tenaga kesehatan,” ucap Marisca.
Dalam pembuatan buku ini, Marisca mengungkapkan jika ia menggandeng Fenny Kusuma Leliga, mahasiswa Fakultas Farmasi yang saat ini mengambil Prodi Profesi Apoteker Ubaya. Marisca bersama Fenny membuat inovasi baru dalam penyampaian informasi pada buku.
Pada setiap akhir topik disuguhkan rangkuman berupa poster yang akan membantu pembaca dalam mengingat dan memahami intisari dari topik yang dibahas.
“Desain poster atau gambarnya dilakukan sendiri oleh Fenny,” katanya.
Menariknya, poster tersebut dilengkapi dengan scan barcode agar pembaca dapat mengunduh poster dan menyimpannya di laptop atau handphone. Dengan begitu, pembaca lebih mudah mengingat kembali apa yang sudah dibaca dan bisa dicetak untuk diletakkan di meja belajar atau meja kerja.
“Ini (scan barcode) merupakan keunggulan dan nilai tambah dari buku Covid-19 dibanding dengan buku yang lain,” tambah dia.
Buku Covid-19, kata Marisca sudah bisa dibeli oleh masyarakat secara luas di toko buku maupun e-book. Marisca dan Fenny mendapatkan sertifikat dan uang penghargaan sebesar Rp 17,5 juta. Hingga saat ini, sebanyak 1000 eksemplar buku telah terjual. Sebagian dari hasil penjualan tersebut, rencananya akan disumbangkan kepada panti asuhan dan panti jompo di Surabaya. Sedangkan sisanya akan dibelikan hand sanitizer dan masker untuk dibagikan secara gratis ke masyarakat umum.
Perlu diketahui, Perpusnas RI memberikan penghargaan untuk mendorong dan memotivasi penulis buku agar bisa secara konsisten menghasilkan karya yang berkualitas. Diharapkan dapat menumbuhkan budaya literasi karena sejatinya para penulis adalah pahlawan literasi bangsa. [ina]

Tags: