Bersama Kemenkes, Kanwil Kemenag Jatim Gelar Bimtek PPIH Kloter Terintegrasi

Bimtek PPIH Kloter Terintegrasi untuk menyiapkan para petugas haji yang akan mendampingi jemaah dalam melaksanakan rangkaian ibadah haji.

Surabaya, Bhirawa.
Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur bersama Kementerian Kesehatan menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) PPIH Kloter Terintegrasi. Bimtek ini untuk menyiapkan para petugas haji yang akan mendampingi jemaah dalam melaksanakan rangkaian ibadah haji, baik di tanah air maupun di tanah suci.

Kegiatan tersebut berlangsung mulai hari ini, Minggu (12/3) hingga 10 hari ke depan dan diikuti oleh 410 orang petugas kloter di Asrama Haji Embarkasi Surabaya yang terdiri dari 82 ketua kloter, 82 pembimbing ibadah, 82 dokter serta 164 perawat.

Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur, Husnul Maram saat membuka acara tersebut menjelaskan bahwa tahun ini Embarkasi Surabaya melayani jemaah haji sejumlah 36.928 orang yang tergabung dalam 82 kloter.

“Jemaah haji dari Jawa Timur sejumlah 35.152 orang, dari Bali sejumlah 698 orang, dari NTT sejumlah 668 orang, dan petugas kloter sejumlah 410 orang. Total ada 36 928 orang jemaah pada Embarkasi Surabaya,” terangnya, Senin (13/3).

Maram menambahkan pelaksanaan haji tahun ini tantangannya sangat berat. Hal ini karena secara indeks kepuasan jemaah haji pada tahun 1443H/2022M lalu sudah menembus angka 90,45, artinya pelayanan kepada jemaah haji pada tahun 2022 sangat memuaskan.

“Untuk mempertahankan angka tersebut atau bahkan untuk menambah digitnya, memerlukan usaha dan kerja yang luar biasa,” tuturnya.

Hal tersebut, tegas Kakanwil dipengaruhi oleh beberapa komponen yang harus dikurangi, misalnya makan di Mekkah yang semula mendapat 3 kali sekarang menjadi 2 kali, serta uang living cost yang semula 1.500 SAR, menjadi 750 SAR.

“Tentu faktor-faktor ini yang bisa membuat jamaah membanding-bandingkan dengan tahun lalu,” kata Maram.

Disamping itu, jumlah jemaah lansia yang meningkat dari tahun sebelumnya. Secara nasional, terdapat 10.166 jemaah lansia yang akan berangkat, dan memerlukan perhatian yang khusus, kerja ekstra sabar dan pengabdian yang tulus, agar jemaah tersebut merasa puas dan senang atas pelayanan yang diberikan petugas kepadanya.

Karena itu, menjadi PPIH adalah tugas yang mulia. “Tidak dapat dihitung pahala kebaikan yang dilakukan Bapak/Ibu dengan ikhlas dalam melayani tamu Allah,” tandas Maram.

Kakanwil meminta agar amanah yang sudah diterima oleh petugas haji, dapat dijalankan dengan penuh rasa tanggung jawab dan dedikasi yang tinggi, berkhidmat melayani jemaah haji dengan integritas, profesionalitas, inovasi, tanggung jawab dan keteladanan

” Jangan bergembira dan bersuka cita yang berlebihan, utamakan memberikan pelayanan kepada jemaah, jangan mementingkan ibadahnya sendiri atau mementingkan kelompoknya, ini adalah amanah, takdir Allah SWT yang terbaik, kita syukuri, dengan cara mendedikasikan diri untuk memberi pelayanan kepada jemaah dengan sepenuh hati, ” pesan Kakanwil kepada calon petugas haji kloter dari Jawa Timur, Bali dan NTT.

Sementara itu acara pembukaan yang berlangsung Minggu (12/3) malam ini juga dihadiri oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Mahanani, serta Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Abdul Haris. [riq.gat]

Tags: