Bersinergi dengan Banyak Instansi

Dr Andriyanto SH MKes

Dr Andriyanto SH MKes
Setiap pejabat pasti memiliki gaya dan cara kepemimpinan untuk memimpin organisasi perangkat daerah (OPD). Salah satu adalah Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan (DP3AK) Provinsi Jatim yang baru, Dr Andriyanto SH MKes.
Setelah diberi amanah Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa untuk menjadi komandan di DP3AK Jatim ini, Andriyanto mengaku akan merangkul banyak instansi. Sebab OPD yang dipimpinnya tidak bisa bekerja sendiri dalam rangka menyukseskan program pemberdayaan perempuan yang di dalamnya ada perlindungan anak dan kependudukan.
“Jadi dalam konsep pemberdayaan perempuan yang di dalamnya ada perlindungan anak pada era revolusi industri 4.0 ini, maka peningkatan literasi itu sangat penting. Peningkatan literasi itu adalah peningkatan pengetahuan dan keterampilan melalui sesuatu yang visual, medsos, pemanfaatan IT dan sebagainya,” katanya.
Untuk meningkatkan literasi ini, kata Andriyanto, bisa sukses juga menggandeng dengan banyak instansi. Seperti dengan dinas komunikasi informatika (kominfo), dinas kesehatan (dinkes), dinas pendidikan, perguruan tinggi atau LSM (lembaga swadaya masyarakat).
Andriyanto memberikan contoh, saat meningkatkan literasi dengan memberikan sosialisasi, pencerahan, masukan pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat desa yang berstatus janda atau duda pasti akan membutuhkan banyak energi. Untuk itu, agar upaya ini bisa bekerja dengan baik dan mudah, ia akan bekerjasama dengan dinas pendidikan dengan memanfaatkan SMK.
“Untuk meningkatkan literasi para duda dan janda yang memiliki anak yang belum menikah lagi, akan lebih mudah jika menggunakan vlog atau video. Nah, untuk membuat ini, kita bisa bekerjasama dengan dinas kominfo dan SMK. Kemudian bisa juga dengan perguruan tinggi untuk meminta untuk dibuatkan software agar vlog atau video itu bisa disebarkan ke desa-desa dengan mudah,” paparnya.
Peningkatan literasi pada janda dan duda yang punya anak tapi belum menikah ini, menurut Andriyanto sangat penting. Sebab agar mereka mengetahui bagaimana merawat anaknya dengan benar, memberikan gizi yang baik dan bisa juga ada keterampilan untuk meningkatkan ekonomi. “Itu angan-angan saya, semoga bisa terwujud,” pungkasnya. [iib]

Rate this article!
Tags: