BI Jatim Dorong Devisa Pariwisata dan Lebih Galak Lagi Gali Potensi

Kiri-Kanan azka subhan, kepala perwakilan BI Malang, Dery Rossianto, Kepala Divisi Pengembangan Ekonomi Kantor Perwakilan BI Provinsi Jatim, Difi A. Johansyah Kepala Perwakilan BI Provinsi Jatim, Harmanta, Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Jatim, Taufik Saleh, Kepala divisi Advisory Ekonomi dan Keuangan Kantor Perwakilan BI Provinsi Jatim, Djoko Raharto, Kepala Perwakilan BI Kediri

Probolinggo, Bhirawa
Demi untuk memperkuat ekonomi dan perekonomian di Jatim ditahun 2019 ini ke depan, berbagai upaya dan langkah positif akan terus dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) Jatim. Kepala Kantor Perwakilan Wilayah (KPW) BI Jatim Difi Ahmad Johansyah di sela sela pelatihan wartawan ekonomi yang diselenggarakan BI Jatim di hotel Lava View Lodge, Bromo Probolinggo selama dua hari 30 dan 31 Januari 2019 mengungkapkan, bahwa banyak jalan bisa dilakukan untuk menyelamatkan ekonomi masyarakat dan lebih mensejahterakan perekonomian Jatim, karena potensi besar ada di daerah berpenduduk sekitar 40 juta jiwa ini.
Selain potensi alamnya
yang cukup luas dan beragam, masyarakatnya menurut pecinta dan penggila kopi yang sudah berkeliling ke beberapa bagian Indonesia ini, sangat dinamis. Karenanya tinggal mencari dan lebih mempertegas saja bidang apa yang akan digarap dan digalakkan. Dalam hal ini Difi yang didampingi oleh
Azka subhan, kepala perwakilan BI Malang,
Dery Rossianto, Kepala Divisi Pengembangan Ekonomi Kantor Perwakilan BI Provinsi Jatim, Harmanta, Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Jatim, Taufik Saleh, Kepala divisi Advisory Ekonomi dan Keuangan Kantor Perwakilan BI Provinsi Jatim, dan Djoko Raharto, Kepala Perwakilan BI Kediri, adalah bidang pariwisata yang cukup punya potensi besar di Jatim,” Kita punya banyak potensi pariwisata di Jatim mulai dari wisata alam, wisata religi sampai kuliner,,” ungkap orang nomor satu di jajaran BI Jatim tersebut.
Potensi alam Jatim sangat kuat punya daya tarik untuk dikunjungi para wisatawan mulai dari domestik sampai manca negara dan internasional, seraya disebutkan diantaranya adalah Banyuwangi, Malang, Batu, Probolinggo, Surabaya selain punya wisata religi seperti diantaranya makam Sunan Ampel, sunan Bungkul, serta wisata kuliner seperti lontong balap, lontong kupang dan lain sebagainya. Bidang ini dikatakan, terbentang luas harapan apalagi didukung infra struktur dan suprastruktur yang kuat dan memdai oleh pemerintah sekarang, seperti pembangunan tol se Jawa, tol Jakarta Surabaya hal ini akan mendorong dengn kuat dunia perdagangan dan dunia pariwisata.
Karenanya diminta semua pihak dan lapisan masyarakat memanfaatkan dengan baik apa yang sudah dilakukn oleh pemerintahan Jokowi tersebut demi untuk mengangkat lebih lagi perekonomian di Jatim. Sangat diyakini jika masyarakat Jatim pandai memanfaatkan peluang yang ada. Niscaya apa yang menjadi cita cita BI Jatim yakni mengangkat pertumbuhan perekonomian Jatim dari 5,2 % menjadi 5,5 % akan tercapai. “Sebenarnya untuk langkah itu tidaklah susah bahkan sangat mudah, contoh seperti wisata Bromo yang sudah mendunia itu selain para turis ingin menikmati keindahan alamnya juga membutuhkan Mamin atau makan dan minum, inilah kesempayan kita untuk memperkenalkan Mamin unggulan Jatim seperti makanan organik dan coklat ” papar Difi.
Untuk persoalan Mamin ini BI Jatim mendorong meningkatkan pelatihan terhadap UMKM, sehingga apa yang diharapkan nantinya kalau pariwisata datang ke jawa timur mereka (wisatawan manca negara) bisa belanja.
“Belanja apa, ya bisa macam-macam, baik itu kuliner, batik maupun souvenir khas jawa timur buat oleh-oleh dan ini merupakan fokus kita (BI Jatim) di tahun ini,” jelasnya.
Disebutkan salah satu unggulan di Jatim adalah Jember ada desa wisata bernama Kemiren, diminta untuk meningkatkan kunjungan wisatawan internasional dengan meningkatkan SDM Guide nya seperti memperdalam kemampuan berbahasa Inggeris.
Tidak kalah pentingnya pula adalah meningkatkan kemampuan pemasaran melalui media online terutama untuk memperkenalkan hasil pertanian organik di daerah Blenjong, yang sudah banyak dikenal oleh dunia internasional.
Hasil pertanian sehat organik ini di dunia internasional sudah mendapatkan perhatian yang cukup serius karena sudah teruji untuk kesehatan bila d8bandingkan dengan non organik, “Ini peluang emas untuk mengundang wisatawan baik yang domestik maupun manca negara,” papar Difi.
Pada kesempatan tersebut juga disinggung potensi Terowulan yang sarat dengan sejarah pemerintan besar jaman kuno yakni Majapahit. Sangat diyakini tidak sedikit orang yang ingin menyaksikan langsung lokasi pemerintahan yang dipimpin oleh Raden Wijaya itu sekaligus dengan peninggalan peninggalannya.
Sebagai penggemar coklat, sudah barang tentu tidak sedikit pula orang yang menyaksikan langsung akan pertanian coklat , bagaimana proses pertaniannya dan bagaimana prosesnya sampai menjadi coklat yang siap untuk disantap. Demikian pula dengan kopi, dan lain sebagainya.(ma)

Tags: