BPBD Minta Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem

Kota Malang, Bhirawa
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang mengimbau warga mewaspadai cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi selama beberapa hari ke depan. Di Kota Malang, potensi bencana yang terjadi meliputi angin kencang yang menyebabkan pohon tumbang, tanah longsor di kawasan bantaran sungai, serta banjir sesaat atau genangan.

Kepala BPBD Kota Malang, Ali Mulyanto mengungkapkan, proses penanganan bencana terdapat tiga macam. Yakni pra bencana atau kesiapasiagaan, saat terjadi bencana, serta pasca bencana.

“Di musim seperti ini, BPBD selalu melakukan upaya kesiapsiagaan untuk meminimalisir dampak bencana,” kata Ali, Senin (7/12).

Kesiapsiagaan potensi bencana angin kencang misalnya. Bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) melakukan upaya pemotongan pohon yang rawan tumbang di sejumlah titik. Pasalnya, angin kencang menjadi penyebab utama bencana pohon tumbang.

“Berkaitan dengan pra bencana, DLH dalam hal ini memiliki otoritas untuk melakukan pemotongan pohon yang rentan tumbang. Kemudian saat ada pohon tumbang, petugas BPBD yang melakukan evakuasi,” tuturnya.

Dalam beberapa waktu terakhir, BPBD Kota Malang telah menerima laporan pohon yang tumbang di sejumlah titik. Diantaranya di kawasan Tanjung, Tidar, dan Taman Slamet.

“Laporan masyarakat langsung kita tindaklanjuti dengan melakukan evakuasi pohon tumbang. Yang penting kami berupaya memberikan pelayanan terbaik pada masyarakat,” ungkap Ali.

Selain mewaspadai potensi bencana, BPBD juga mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai penyebaran Covid-19. Pasalnya, di awal musim penghujan seperti saat ini, cuaca ekstrem membuat daya tahan tubuh dapat melemah. Akibatnya, virus rentan masuk ke tubuh manusia.

“Di musim penghujan saat pendemi ini, kami imbau masyarakat tertib menerapkan 3 M dan 1 I. Yakni disiplin memakain masker, rajin mencuci tangan, dan menjaga jarak. Sementara 1 I adalah menjaga imun. Untuk menjaga imun itu, dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya makan cukup, istirahat cukup, serta olahraga,” papar pria yang pernah menjabat sebagai Kabag Humas Pemkot Malang ini.

Bagi masyarakat yang menemui atau mengalami kejadian bencana, dapat melapor melalui line telpon 112. Melalui layanan 24 jam itu, masyarakat pelapor akan diarahkan pada pihak yang berkompeten melakukan penanganan.

“Jika ada laporan kejadian apapun bisa menguhubungi 112. Nanti dari situ diteruskan pada pihak yang berkompeten. Kalau kejadian bencana akan diteruskan pada BPBD untuk ditindaklanjuti. Kalau berkaitan dengan kecelakaan akan diteruskan pada Dishub dan PSC,” tandasnya.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi terjadinya curah hujan lebat pada periode sepekan di Indonesia. Potensi peningkatan curah hujan dengan intensitas lebat yang disertai angin kencang diprediksi terjadi pada 5-11 Desember 2020. [mut]

Tags: