Bupati Gresik – USAID Teken MoU Iuwash Plus

Bupati Gresik Sambari Halim Radianto ketika menandatangi perjanjian kerja sama dengan USAID. [kerin ikanto/bhirawa]

Gresik, Bhirawa
Untuk percepatan menuju pencapaian Target Akses Universal 2019 dan Sustainable Development Goal (SDG) 2030 untuk layanan air minum aman dan sarana sanitasi yang layak, Bupati Gresik,  Sambari Halim Radianto tandatangani  nota kesepahaman dengan Badan Bantuan Pembangunan Internasional Amerika atau United States Agency for International Development  Indonesia Urban Water, Sanitation and Hygiene (USAID Iuwash) Plus.
Penandatanganan nota kesepahaman antara Bupati  dengan pihak USAID yang diwakili oleh DCOP USAID IUWASH PLUS, Alifah Lestari dilakukan di Ruang Rapat Puteri Cempo Kantor Bupati Gresik, Senin (7/8). Penandatanganan itu juga disaksikan  Ketua DPRD Gresik, Abdul Hamid dan perwakilan dari Bapenas,  Eko Wiji Puewanto dan disaksikan  Sekda Gresik, Djoko Sulistio Hadi dan seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) se Kabupaten Gresik.
Bupati manyatakan pihaknya sangat mendukung percepatan untuk pengadaan seratus persen air bersih untuk masyarakat, penghilangan kawasan kumuh sampai nol persen dan seratus persen sanitasi. “Sampai saat ini saya masih belum percaya data tentang cakupan air minum sudah mencapai 55,00 persen, jaringan perpipaan 46,42 persen dan bukan jaringan perpipaan yang terlindungi 8,58 persen. Sedangkan cakupan sanitasi layak sebesar 83,62 persen, akses sanitasi dasar sebesar 13,18 persen dan BABS sebesar 3,30 persen. Yang penting kita selalu berkomitmen untuk selalu memperbaiki,” ujar Bupati.
Menurut Bupati,  pada kegiatan Visioning Workshop dan penandatanganan komitmen bersama antara eksekutif dan legislative serta pihak USAID Iuwash Plus untuk mewujudkan perbaikan sektor air minum dan sanitasi sekaligus mencapai target-target yang telah ditetapkan bersama di Kabupaten Gresik.
Kepala Bapeda Gresik, Tugas Husni Syarwanto mengatakan bahwa pencapaian akses universal 100-0-100 pada tahun 2019 dan Sustainable Development Goals (SDGs) pada tahun 2030 merupakan komitmen bersama. Hal ini sesuai dengan program Kotaku Pemkab Gresik yang pernah dicanangkan pada tahun 2016 silam. “Dengan kesepahaman ini semoga bisa saling mendung dalam percepatan seratus nol serratus,” katanya.
Sampai sejauh ini dukungan pendanaan dari APBD untuk sanitasi-sub sektor air limbah domestik masih kurang dan perlu ditingkatkan untuk mewujudkan perbaikan sektor air minum dan sanitasi. “Kerjasama dengan pihak USAID ini sangat dibutuhkan untuk percepatan program seratus nol seratus seperti tujuan program Kotaku ” tambah Tugas.
Sementara, DCOP USAID Iuwash Plus, Alifah Lestari, menambahkan bahwa program USAID Iuwash Plus akan berkontribusi untuk membantu pemerintah Indonesia dalam mencapai target Akses Universial pada tahun 2019 dan Sustainable Development Goals (SDG) pada tahun 2030. Kemitraan ini menjadi kemitraan yang strategis bagi Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat yang telah dibangun selama ini.
Melalui program IUWASH  lalu, Pemerintah Kabupaten Gresik telah menunjukkan komitmen  tinggi dalam pelaksanaan program STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat). Upaya ini diharapkan agar terus dilanjutkan untuk membantu Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) untuk meningkatkan akses terhadap sarana sanitasi yang layak dalam rangka memperbaiki kualitas hidupnya,” jelas Alifah Lestari. [eri]

Tags: