Bupati Jombang Melayat ke Peserta Seabad NU yang Meninggal Dunia

Bupati Jombang, Hj Mundjidah Wahab takziyah ke kediaman almarhum Imam Surowardi di Mojowarno, Jombang, Selasa malam (7/2). [arif yulianto]

Jombang, Bhirawa
Bupati Jombang, Hj Mundjidah Wahab bersama Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Jombang, Agus Purnomo melayat ke salah seorang peserta Peringatan Satu Abad Nahdatul Ulama (NU) di Sidoarjo asal Dusun Mojogeneng, Desa Gedangan, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, yang meninggal dunia. Takziyah ini juga diikuti oleh Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Mojowarno, Jombang, Selasa malam (7/2).
Peserta Peringatan Satu Abad NU asal Jombang yang meninggal tersebut yakni, almarhum Imam Surowardi (22), anggota IPNU Mojowarno, Jombang yang meninggal dunia saat mengikuti Harlah 1 Abad NU di Stadion Gelora Delta Sidoarjo. “Kami turut belasungkawa atas meninggalnya ananda Imam Surowardi,” kata Bupati Mundjidah Wahab.
Berdasarkan keterangan pihak keluarga almarhum, kata Bupati, almarhum merupakan aktivis di IPNU Mojowarno. Kesehariannya sering berada di Kantor MWC NU. Dia juga sering menyampaikan ingin meneruskan perjuangan KH Hasyim Asy’ari atau Mbah Hasyim yang merupakan pendiri NU.
“Di saat Perayaan Satu Abad NU ini, Imam meninggal dunia. Mudah-mudahan almarhum diberikan tempat di Surganya Allah SWT. Karena niat baiknya Isya’ Allah mati syahid,” tutur Bupati Jombang.
Sementara itu, pihak keluarga merasa ikhlas dengan kepergian almarhum yang tiba-tiba. “Sebelum berangkat anak ini juga berpamitan keluarga. Dengan niat baiknya dan dia meninggal dengan Khusnul Khatimah saat salat Dluhur,” ujar Bupati Jombang.
Sebelumnya, Imam Surowardi meninggal dunia saat hendak mengikuti acara Harlah 1 Abad NU di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, pada Selasa (7/2). Ia berangkat bersama temannya dengan menggunakan sepeda motor.
Saat berangkat pada, Senin (6/2), Imam sempat mengeluhkan merasa tak enak badan pada temannya. Mereka akhirnya ke rumah saudaranya yang berada di Tanggulangin, Sidoarjo.
Sekitar pukul 04:00 WIB, mereka berangkat menuju Stadion Gelora Delta untuk mengikuti acara Harlah 1 Abad NU. Namun, sekitar pukul 05:40 WIB, Imam merasa kurang enak badan dan mengajak temannya kembali ke Tanggulangin untuk beristirahat.
Pada pukul 11:30 WIB, Imam melaksanakan salat Dzuhur berjamaah dengan temannya. Saat rakaat terakhir ia tidak kuat dan lemas, kemudian dibawa ke klinik dan nyawanya tidak tertolong. [rif.iib]

Tags: