Bupati Madiun Berikan Bantuan Warga Kurang Mampu

Bupati Madiun, H. Muhtarom, S.Sos memberikan bantuan kepada anak yatim saat BST di Desa Bancong Kecamatan Wonoasri Kab Madiun, Kamis (27/4). [sudarno/bhirawa]

(Kepala Bakorwil Madiun Hadiri BST di Desa Bancong)
Kab. Madiun, Bhirawa.
Kegiatan Bhakti Sosial Terpadu (BST) di Kabupaten Madiun sudah berjalan selama 17 tahun dan telah dilaksanakan di 154 desa dari 206 desa di Kab Madiun atau tinggal 52 desa yang belum ditempati BST. Diharapkan kegiatan ini dapat dilanjutkan terus hingga seluruh desa di Kab. Madiun menerima giliran/ketempatan BST.
Kegiatan dalam BST ini di Desa Bancong Kecamatan Wonoasri Rabu dan Kamis (26, 27/4) tak seprti biasanya, kali ini di hadiri Kepaka Bakorwil Madiun Dr. Suprianto, SH. M.Hum, Bupati Madiun, Wabup dan Ketua DPRD Kab Madiun serta seluruh kepa OPD bersama stafnya, TNI/Polri. Sedang kegiatan BST yakni : olahraga bola volly bersama Karang Taruna dan PKK desa, sarasehan, mengunjungi warga kurang mampu, kerja bhakti perbaikan jalan, pelayanan administrasi (KTP, KK, SIM SKCK, Akte Kelahiran, SIUP, pelayanan kesehatan geratis, pasar murah, posyandu, dan kegiatan PKK lainnya.
Pada kesempatan ini Bupati Madiun juga berkenan menyerahkan berbagai bantuan kepada masyarakat antara lain berupa : Bantuan alat sekolah untuk 10 siswa SD/MI, 5 siswa SMP/MTs, bantuan untuk tempat ibadah Masjid Al Usman, Paket sembako untuk 50 warga kurang mampu, dan juga bantuan dari Badan Amil Zakat (BAZ) berupa alat sekolah untuk 10 anak yatim/piatu/yatim piatu dan uang uang saku masing-masing Rp.100.000,- dari BAZ Kab. Madiun, bantuan untuk warga duafa berupa 2 buah kursi roda.
Selain itu, Bupati Madiun H. Muhtarom, S.Sos juga mengabulkan berbagai permintaan masyarakat yang diusulkan pada saat sarasehan antara lain berupa : bantuan modal untuk UMKM sebesar Rp.10.000.000,-, Bantuan 1 paket BKB Kids, 1 set pengeras suara, Quran dan Iraq, APE dalam 1 paket, Keybord 1 unit, alat hadroh 1 unit, benih ikan nila 5.000 ekor dan benih ikan lele 3 ribu ekor serta 2 lembar terpal, Traficount 8 buah, kambing 8 ekor, bantuan uang rp.60.000.000,- untuk aspal dan paving, benih padi hibrida sebanyak 1.250 Kg
Kepala Bakorwil Madiun  Dr. Suprianto, SH MH dalam sambutannya mengatakan, kegiatan BST merupakan salah satu cara pemerintah Kab. Madiun untuk menjalin komunikasi dengan masyarakat dalam upaya mencari solusi atas semua permasalahan di masyarakat. Melalui dialog terbuka dan demokratis diharapkan semua dapat mengetahui rencana kerja maupun sumber dana yang digunakan untuk pelaksnanaanya. Cara ini juga dapat mendekatkan pemerintah dengan masyarakat dan ini juga salah satu bentuk pelayanan sehingga masyarakat merasa diperhatikan.
Kegiatan BST seperti yang dilaksanakan oleh Pemkab. Madiun ini merupakan budaya yang sudah lama ada. Kalau dulu nenek moyang kita mengistilahkan dengan Udar Gelung Notosuro. Maknanya sama dengan kegiatan BST yang mana masyarakat dapat memanfaatkan kesempatan itu  untuk menyampaikan unek-uneknya kepada pemerintah.
Sementara Bupatu Madiun, H. Muhtarom, S.Sos menginformasikan, beberapa  tahun terakhir intensitas curah hujan sangat tinggi. Bagi masyarakat yang tinggal dilereng gunung Wilis  sisi barat mulai dari wilayah Kec. Gemarang hingga Kec. Dolopo Kab. Madiun untuk selalu waspada. Apabila terjadi curah hujan tinggi dan milihat ada tanda-tanda kurang baik hendaknya segera keluar meninggalkan rumah sementara waktu, cari tempat berteduh yang aman. Jangan sampai kita terlambat menyelamatkan diri kalau sampai terjadi bencana alam baik banjir maupun tanah longsor. Bupati Madiun juga meminta Kepala Desa yang punya obyek wisata air terjun agar menutup sementara bagi wisatawan yang ingin berkunjung.
Selain wasapada akan kemungkinan terjadinya bencana alam, Bupati Muhtarom juga mengingatkan ancaman penyakit deman berdarah dan diare. Bupati Madiun menghimbau kepada masyarakat untuk senantiasa menjaga kebersihan lingkungan masing-masing.  Laksanakan 3 M (Menguras, Menutup dan Mengubur) barang bekas yang bisa menjadi tempat berkembangnya nyamuk Aedes Aegypti. Apabila ada anggota keluarga yang mengalami demam tinggi hingga beberapa hari segera bawa kedokter, rumah sakit atau Puskesmas terdekat untuk mendapatkan pemeriksaan dan pertolongan apabila memang terkena Deman Berdarah atau Diare. Sebab, kalau sampai mereka terlambat mendapatkan pertolongan bisa berakibat fatal.
Masalahnya lanjut bupati Muhtarom, curah hujan yang tinggi juga berdampak pada sektor pertanian, karena siklus penyakit tanaman akan sulit untuk dipotong dengan cara pola tanam padi, padi, polowijo. Pada saat hujan tinggi begini Petani cenderung untuk menanam padi terus. Untuk itu Bupati Muhtarom, S.Sos memerintahkan kepada petugas lapangan (PPL) untuk aktif turun lapangan memberikan pendampingan kepada petani.
Disampikan pula, dalam rangka swasembada pangan saat ini pemerintah telah mengeluarkan Kartu Tani. Untuk sementara di Kab. Madiun telah dikeluarkan 400 kartu.  Petani dapat memanfaatkan kartu ini untuk menebus pupuk bersubsidi di kios yang sudah ditunjuk. Selain Kartu Tani juga dikeluarkan Asuransi Usaha Tani Padi yang tujuannya agar petani padi tidak terlalu merugi apabila sesuatu hal yang tidak diinginkan terjadi.
Nilai premi perhektar Rp.180.000,-. Dari jumlah tersebut Rp.144.000,- ditanggung oleh pemerintah dan sisanya yang Rp.36.000,- ditanggung oleh Jasindo. Dengan premi Rp.180.000,- per hektar, apabila petani gagal panen atau puso mendapat ganti rugi Rp.6.000.000,-/hektarnya. Adapun pengertian gagal panen/puso dimaksud adalah apabila 75 % dari hasil panen itu dinyatakan rusak. Tim teknis akan mensurvey kondisi lapangan sebelum menyerahkan ganti rugi tersebut. [dar]

Tags: