Bupati Mochamad Nur Arifin Resmi Pimpin Trenggalek

Pemkab Trenggalek, Bhirawa
Serah terima jabatan Bupati Trenggalek digelar di Pendopo Kabupaten, Kamis (4/3/2021). Dengan sertijab itu, kursi kepemimpinan Kabupaten Trenggalek secara resmi dan simbolis kembali ke Mochamad Nur Arifin atau yang akrab dipanggil Gus Ipin.

Acara sertijab yang dihadiri Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan para anggota DPRD Trenggalek itu, Gus Ipin menyampaikan dua fokus pembangunan Trenggalek ke depan. Yakni pembangunan ekonomi inklusif dan sumber daya manusia.

Di sektor pembangunan ekonomi inklusif, Gus Ipin menargetkan pertumbuhkembangan desa wisata berbasis kolaborasi. Langkahnya yaitu, pemkab Trenggalek akan meminta tiap satu organisasi perangkat daerah (OPD) mendampingi satu desa wisata. Dengan tujuan , desa wisata bisa tumbuh secara maksimal dengan pendampingan dari pemerintah .

Gus Ipin juga mendorong pertumbuhan sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM). Sesuai arahan Gubernur jawa timur, pihaknya akan mengarahkan para pemasaran UMKM ke arah yang lagi ngetren saat ini yaitu secara dugital.

“Penggerak PKK sudah punya data UMKM di bawah Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah). Juga program 5 ribu pengusaha perempuan sebagai penguatan,” ungkap dia.

Pemkab Trenggalek, kata dia, juga akan membangun pusat kreativitas sebagai tempat peningkatan skil para pelaku wirausaha. Dari sisi peningkatan SDM, Mas Ipin mengakui, bahwa pemkab masih punya pekerjaan rumah untuk penanganan stunting dan indeks pembangunan manusia.

Untuk meningkatkan indeks pembangunan manusia, Mas Ipin akan menyisir dari tingkat desa. Pihaknya akan meminta pihak pemerintah desa untuk mendata para anak usia sekolah untuk segara masuk ke PAUD atau TK. Sehingga, angka partisipasi kasar dan lama sekolah akan meningkat.

“Untuk SDM di pesantren yang sudah bersekolah di pondok tapi tidak mengkuti pendidikan formal bisa diprioritaskan untuk mengikuti kejar paket,” sambungnya.

Target terakhir yang dianggap cukup berat, yakni menjadikan Trenggalek sebagai Kota Hijau. “Pekerjaan ini sangat tidak mudah, karena harus mengukur kadar karbon, memperbanyak jalur bagi para pejalan kaki dan juga yang bersepeda, memperbanyak cakupan ruang terbuka hijau, ketersediaan air bersih dan sebagainya,” tutupnya. [wek]

Tags: