Bupati Situbondo Akui Masih Mendata Jumlah Anak Yatim Akibat Covid-19

Bupati Situbondo Karna Suswandi saat memimpin sebuah kegiatan pencegahan penularan Covid-19 di lantai II Pemkab Situbondo. [sawawi/bhirawa]

Situbondo, Bhirawa
Hingga saat ini sedikitnya tercatat 700 lebih warga Kota Santri Situbondo yang meninggal dunia karena menjadi korban keganasan virus Covid-19.

Dari jumlah tersebut separo diantaranya memiliki anak atau keturunan. Menyikapi kondisi tersebut, Bupati Situbondo Karna Suswandi mengakui banyaknya masyarakat yang meningkal karena terkena Covid-19.

Untuk memberikan bantuan atau pendampingan terhadap anak tersebut, Pemkab Situbondo masih melakukan pendataan atau inventarisir secara lengkap.

Menurut Bupati Karna Suswandi, Untuk mendapatkan data yang valid, Pemkab Situbondo saat ini masih intens menginventarisir anak yang orang tuanya meninggal akibat Covid-19.

Sebab, urai Bupati Karna, jika belum memiliki data secara valid, cukup sulit untuk mengintervensi terhadap mereka (anak korban orang tua terkena virus Covid-19).

“Kita tidak bisa menyebutkan hanya disini jumlah warga yang banyak meninggal. Tetapi kalau tidak punya data by name by adfres kita akan repot juga karena bantuan dari pemerintah sudah banyak,” ujar Bupati Karna Kamis (12/8).

Masih kata Bupati Karna, saat ini warga sudah ada yang menerima sejumlah bantuan dari Pemerintah. Diantaranya, sebut mantan Kepala DPUPR Kabupaten Lumajang itu, bantuan berupa PKH, BST, BPMT, bantuan dari Pemprov. Nah, sambung Bupati Karna, bantuan yang sudah diberikan itu, tidak boleh menjangkau kepada mereka yang sudah menerima bantuan lain.

“Oleh karena itu hanya kepada mereka yang belum terjangkau untuk menerima bantuan. Ini dilakukan dalam rangka untuk mengurangi dampak PPKM darurat, level 4 maupun level 3,” beber Bupati Karna.

Sebelumnya Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kabupaten Situbondo Imam Hidayat membenarkan jika Kementerian PPPA-RI memberikan arahan sekaligus meminta daerah agar memberikan perhatian secara serius bagi anak yang orang tuanya meninggal karena terpapar Covid-19.

“Ya kami (DPPPA Kabupaten Situbondo) bersama daerah yang lain sudah diberi arahan agar memperhatikan dampak bagi anak yang orang tuanya meninggal karena terkena Covid-19,” jelas Imam Hidayat.

Imam Hidayat menegaskan, saat ini sejumlah anak sangat memerlukan bantuan secara materi dan juga bantuan berupa pendampingan. Agar data yang dihimpun valid, sebut Imam Hidayat, pihaknya harus melakukan tracing atau penelusuran bersama OPD terkait.

“Ya kami terus mencari data tersebut. Ini juga sesuai dengan arahan yang disampaikan Gubernur Jatim kepada Kabupaten/Kota agar segera melakukan pendataan, agar hasilnya tidak bias. Tentu harus melakukan tracing sehingga bisa diketahui persis berapa jumlah anak yang akan mendapatkan bantuan,” kupas Imam Hidayat.

Mantan Kabag Humas dan Protokol Pemkab Situbondo itu menerangkan, Kabupaten Situbondo bersama daerah lain di Jatim juga di deadline harus selesai membuat data secepat mungkin. Sehingga, urai Imam, dengan data yang kongkrit itu bantuan yang akan diberikan menjadi tepat sasaran.

“Ya semua data dan angkanya masih kami komunikasikan dengan Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Situbondo. Kami juga akan mencatat data per Kecamatan sesuai dengan data TKSK,” ujar Imam Hidayat. [awi]

Tags: