Bupati Tulungagung Pertimbangkan Pemberlakuan Kembali WFH

Bupati Maryoto Birowo

Pemkab Tulungagung, Bhirawa
Setelah Pemkab Tulungagung menerapkan work from office (WFO) 100 persen pada seluruh ASN selama sepekan terakhir, namun saat ini Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo, mempertimbangkan kembali untuk pemberlakuan work from home (WFH) atau bekerja dari rumah. Hal ini disebabkan adanya peningkatan kasus penularan Covid-19 varian Omicron di Indonesia.

“Sudah ada rencana untuk menurunkan lagi WFO yang sudah 100 persen. Kami akan turunkan lagi,” ujar Bupati Maryoto Birowo di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso, Senin (17/1).

Menurut mantan Wabup Tulungagung ini diperlukan juga surat resmi dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) untuk kembali memberlakukan WFH bagi ASN Pemkab Tulungagung. “Kita tunggu juga surat resminya,” terangnya.

Bupati Maryoto mengaku sudah mengetahui jika Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan meminta perkantoran untuk melakukan lagi WFH sebagai langkah pencegahan merebaknya Covid-19 varian Omicron. “Kita lihat nanti karena sesuai kondisi daerah,” sambungnya.

Saat ini, lanjut Bupati Maryoto, belum ada warga Tulungagung yang terkonfirmasi positif Covid-19 varian Omicron. Namun demikian, Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tulungagung tetap mewaspadai penularannya di Kota Marmer.

“Kami saat ini terus mewaspadainya. Apalagi di Tulungagung banyak PMI (pekerja migran Indonesia) yang sekarang juga pulang,” paparnya.

Beberapa langkah yang saat ini tengah ditempuh Kabupaten Tulungagung dalam menghadapi penularan varian Omicron, di antaranya mengaktifkan kembali posko-posko di desa dan kelurahan serta mempersiapkan ketersediaan tempat rawat inap di rumah sakit, puskesmas dan Rumah Sakit Darurat Covid-19 Darurat (RSDC).

“Kami pun terus dan tetap melakukan sosialisasi pada masyarakat betapa pentingnya berdisiplin prokes dengan ketat dengan 5M. Selain juga meminta pada tenaga kesehatan untuk tetap melakukan 3T kalau terjadi penularan,” paparnya lagi.

Bupati Maryoto lebih lanjut meminta kepada para kepala desa, lurah dan ketua RT untuk lebih waspada dengan kedatangan PMI yang baru pulang kampung. “Kalau ada PMI yang baru datang segera saja diminta untuk swab di Puskesmas,” pungkasnya. [wed.dre]

Tags: