Cegah Sebaran Hepatitis Akut, Dinkes Situbondo Minta Warga untuk Waspada

Dwi Herman Susilo.

Situbondo, Bhirawa
Penyakit hepatitis akut kini sudah mulai muncul di Tanah Air. Untuk mencegah tidak sampai meluas ke Kota Santri, jajaran Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Situbondo meminta warga untuk selalu waspada. Meski di wilayah Situbondo belum ada yang terkonfirmasi penyakit tersebut.

Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo juga mengeluarkan surat edaran kepada seluruh pos petugas kesehatan agar melakukan tindakan preventif terkait penyakit tersebut.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Dwi Herman Susilo, hepatitis akut tergolong sebagai penyakit menular dan bisa mematikan. Untuk saat ini penderita yang meninggal akibat penyakit hepatitis akut baru terjadi di rumah sakit Cipto Mangun Kusomo, Jakarta sebanyak tiga anak.

“Ya untuk di Kabupaten Situbondo, hingga saat ini belum ada yang terkonfirmasi penyakit hepatitis akut,” jelas Dwi.

Agar tidak ada yang terkonfirmasi, ujar Dwi, masyarakat diminta lebih berhati-hati terutama bagi kalangan anak-anak berusia di bawah 16 tahun. Dwi kembali menegaskan, untuk mengetahui seseorang terkena hepatits akut pertama kali biasanya mengalami gejala sakit di bagian perut.

“Kemudian diare dan muntah-muntah. Jika menemukan anak yang memiliki gejala tersebut, agar secepatnya dilarikan ke rumah sakit atau ke puskesmas terdekat,” pinta Dwi.

Mantan Sekretaris Dinkes Kabupaten Situbondo itu memaparkan, jika menemukan anak yang mengalami nyeri dibagian perut yang disertai diare dan muntah-muntah, sebaiknya orang tua harus cepat membawa ke rumah sakit guna mendapatkan pelayanan medis.

“Ya kami intinya meminta kepada orang tua untuk selalu waspada. Kalau ada tanda tanda mirip yang saya sebutkan tadi, jangan sampai terlambat penanganannya,” imbuh Dwi.

Selanjutnya Dwi menghimbaau kepada seluruh warga Situbondo untuk tidak terpancing isu hoak terkait penyakit hepatitis akut yang di akibatkan oleh vaksinasi. Sebab, menurut kacamata Dwi, hal itu merupakan isu yang tidak benar.

“Saya sampaikan jika ada yang menyebutkan penyakit hepatitis akibat vaksin, sudah pasti informasi itu hoak atau tidak benar,” pungkas Dwi.(awi.gat)

Tags: