Ciptakan Pasar untuk Komoditi Jagung Petani Nganjuk

Bupati Nganjuk, Novi Rahman Hidhayat bersama Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Suwandi melakukan panen raya jagung jenis Nasa di Desa Joho, Kecamatan Pace. (humas)

(Antisipasi Harga Jatuh Saat Panen Raya)
Nganjuk, Bhirawa
Komoditas jagung mendapat perhatian serius Bupati Nganjuk, pasalnya, jatuhnya harga komoditas jagung di Kabupaten Nganjuk terus mengancam hasil pendapatan petani. Bupati Nganjuk, Novi Rahman Hidhayat telah melakukan langkah antisipasi terhadap jatuhnay harga jagung setiap kali panen raya.
“Alhamdulillah, kami sudah ada solusi untuk menjaga agar hasil panen komoditi pertanian di Kabupaten Nganjuk tidak jatuh ketika panen raya, seperti panen jagung kali ini,” kata Mas Novi, panggilan akrab Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidhayat saat panen raya jagung
Mas Novi juga mengatakan, anjloknya harga hasil pertanian saat panen raya di Kabupaten Nganjuk selalu terjadi setiap saat panen. Hal itu membuat Pemkab Nganjuk berupaya keras mencari solusi agar harga hasil panen komoditi pertanian tidak jatuh.
Dijelaskan pula, solusi yang telah dilakukan Pemkab Nganjuk untuk menjaga agar harga panen komoditi pertanian tidak jatuh yakni dengan membuat terobosan pasar antar daerah.
Saat ini komoditi jagung hasil panen petani akan dijual langsung ke daerah yang membutuhkan seperti di Kalimantan dan sejumlah pabrik di Surabaya.
“Langkah tersebut cukup bagus karena saat ini harga jagung bisa kita jaga sehingga tidak jatuh seperti panen-panen sebelumnya,” ucap Mas Novi.
Disamping itu, dikatakan Mas Novi, pihaknya juga menggandeng perbankan untuk memberikan pinjaman modal kepada petani jagung untuk tidak menjual hasil panenya apabila harga jeblok. Dan untuk biaya memulai tanam kembali petani bisa memanfaatkan dana modal pinjaman bank.
Jika harga komoditi Jagung di pasar membaik maka petani dipersilahkan menjual jagung hasil panenya. Selanjutnya hasil penjualan hasil panen sawahnya tersebut bisa untuk mengembalikan pinjaman ke bank.
“Strategi itu yang kami laksanakan saat ini dengan menggandeng bank Jatim, sehingga petani di Kabupaten Nganjuk tidak perlu khawatir lagi bila komoditi hasil panenanya jatuh,” ucap Mas Novi.
Oleh karena itu, dikatakan Mas Novi, pihaknya telah meminta kepada Dinas Pertanian untuk terus mendata hasil panen dari petani dan perkembangan harga komoditi hasil pertanian di pasar. Hal itu semata dilakukan agar petani di Kabupaten Nganjuk tidak selalu dirugikan dan dipermainkan oleh para pihak yang berupaya mengambil keuntungan dari anjloknya harga komoditi hasil panen petani.
“Yang pasti, Pemkab Nganjuk tidak akan tinggal diam dan pura-pura tidak tahu dengan kondisi petani. Karena bagaimanapun pendapatan rakyat Kabupaten Nganjuk sekitar 40 persen dari sektor pertanian. Sisanya dari sektor industri dan sektor lainya,” tandas Mas Novi.
Memang, diakui Mas Novi, untuk hasil pertanian khususnya komoditi jagung di Kabupaten Nganjuk untuk kali ini cukup berhasil. Ini setelah hasil panen jagung khususnya jenis Nakula Sadewa berhasil meningkatkan panen Jagung petani mencapai kisaran 9-9,2 ton per hektarnya. Sebelumnya, hasil panen jagung petani berada di kisaran 7-8 ton per hektarnya.
“Ini patut disyukuri, upaya keras petani membuahkan hasil cukup bagus untuk hasil komoditi jagung,” imbuh Mas Novi.
Sementara Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Suwandi yang juga hadir saat panen raya jagung mengatakan, apa yang dilakukan Pemkab Nganjuk dan petani Nganjuk dalam pengembangan tanaman jagung jenis Nasa bertongkol dua cukup bagus. Hal ini menunjukkan bibit tanaman Jagung jenis Nasa cocok untuk kondisi pertanian di Kabupaten Nganjuk.
“Tentunya kami berharap dari Kabupaten Nganjuk ini kebutuhan komoditi jagung nasional bisa tercukupi. Dan Kementan akan menyiapkan berbagai bantuan peralatan dan bibit jagung lanjutan dalam upaya pengembangan dan peningkatan hasil produksi komoditi jagung,” pungkas Suwandi. [adv.ris]

Tags: