Danramil 0815/12 Ngoro dan Forkopimcam Pantau Vaksinasi ORI Difteri

Danramil Ngoro bersama Forpimca saat meninjau kegiatan vaksinasi Difteri di Kecamatan Ngoro.

Mojokerto, Bhirawa.
Kodim 0815/Mojokerto bersama Koramil jajarannya nampaknya cukup interest terhadap suksesnya vaksinasi ORI Difteri yang digelar Dinas Kesehatan melalui UPT Puskesmas di wilayah Mojokerto Raya. Hal ini terlihat tidak hanya para Babinsa yang datang untuk mendampingi dan membantu pelaksanaan Vaksinasi Difteri. Namun para Danramil juga terlibat didalamnya.

Salah satunya saat pelaksanaan ORI Difteri Selektif di Pendopo Balai Desa Kunjorowesi, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, selama 2 hari berakhir kamis (2/2).

Kegiatan Outbreak Responze Imunization (ORI) atau vaksinasi massal difteri ini dipimpin langsung Kepala UPT Puskesmas Manduro Manggung Gajah, Kecamatan Ngoro, dr. Siska Widiyanti, Forkompimca serta dihadiri Kades Kunjurowesi, Susi Darsono.

Layanan kesehatan imunisasi ORI Difteri ini, dilakukan Tim Medis dari UPT Puskesmas Manduro Manggung Gajah dan Bidan Desa Kunjorowesi, Sudiarti, dengan pendampingan Babinsa setempat Serda Mamak Priyanto bersama 3 Personel Babinsa lainnya.

Danramil 0815/12 Ngori Kapten inf. Heru Widoo Cahyono mengatakan, imunisasi difteri ini bertujuan untuk mencegah penyakit difteri, yang dapat menyebabkan sesak napas, pneumonia, kerusakan saraf, gangguan jantung. Penyakit ini disebabkan bakteri Corynebacterium diptheriae, yang ditandai dengan adanya peradangan pada tempat infeksi, terutama pada selaput bagian dalam saluran pernapasan bagian atas, hidung dan juga kulit.

Penyakit difteri ini bisa diderita oleh Balita, anak-anak hingga orang dewasa. Mengingat penyakit ini sangat mudah menular dan berbahaya karena dapat menyebabkan kematian, maka imunisasi difteri perlu dilakukan selama 3 kali untuk membentuk kekebalan tubuh dari bakteri Corynebacterium diptheriae. Imunisasi ini harus diulang dalam 10 tahun sekali.

Untuk itu, kita unsur TNI bersama Forkopimcam terus mendukung program pemerintah, salahsatunya dibidang kesehatan seperti yang kali ini dilakukan, yakni ORI Difteri. Sebelum pelaksanaan ORI Difteri kita berkordinasi dengan Forkopimcam, Kades dan UPT Puskesmas selaku leading sektor.

Hal ini (koordinasi) penting dilakukan demi kelancaran pelaksanaan kegiatan (ORI) di lapangan. Bahkan sebelum kegiatan ORI Difteri ini, UPT PKM terlebih dahulu melaksanakan sosialisasi di Balai Desa Kunjorowesi yang dihadiri Kepala Dusun dan Perwakilan Kader Posyandu, dengan mengundang Unsur Forkopimcam dan Tiga Pilar Desa.

Kegiatan ini berlangsung selama 2 hari, mulai rabu (01/03) dan Kamis (02/03) untuk hari rabu tercatat sebanyak 35 Balita berhasil divaksin difteri. “Harapan kita semua, ke depan anak-anak kita tumbuh dan berkembang secara sehat dan normal, serta terbebas dari penyakit difteri”, tandasnya.

Pantauan di lapangan, ORI adalah kegiatan imunisasi tambahan yang khusus dilakukan di daerah yang mengalami kejadian luar biasa (KLB), seperti adanya kasus susfect difteri. Imunisasi tambahan ini dilakukan sebanyak tiga putaran dengan jarak dosis pertama – kedua selama satu bulan, dan antara dosis kedua – ketiga selama enam bulan, dengan ketentuan Imunisasi DPT-HB-Hib untuk anak usia kurang dari 5 tahun, Imunisasi DT untuk anak usia 5 sampai kurang dari 7 tahun, dan Imunisasi Td untuk anak usia 7 tahun ke atas.(min.gat)

Tags: