Dari Surabaya, GeMa Indonesia Komitmen Jaga NKRI

Pengurus GeMa Indonesia saat menggelar deklarasi gerakan menjaga Pancasila di The Launge XXI Ciputra World Surabaya, Kamis (7/6). [trie diana/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Berawal dari aksi keprihatinan 1.000 Lilin untuk NKRI yang digelar pada 12 Mei 2018 di Tugu Pahlawan Surabaya, sejumlah ibu-ibu memotori berdirinya Gerakan Masyarakat (GeMa) Indonesia. Gerakan yang digemakan dari Surabaya ini ke depan diharapkan mampu menjadi rumah bersama bagi masyarakat yang mencintai Indonesia.
“Ini tentunya sesuai misi berdirinya GeMa Indonesia yang ikut berperan aktif dalam menegakkan serta mengawal Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dan UUD 1945 di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” jelas Ketua Umum GeMa Indonesia Liza Kusuma saat mendeklarasikan gerakan ini di The Launge XXI Ciputra World Surabaya, Kamis (7/6).
Untuk itulah Liza berusaha mengajak semua elemen masyarakat tidak hanya di Surabaya tapi di seluruh pelosok Nusantara untuk bersama-sama menjaga NKRI yang berdasarkan Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, serta UUD 1945.
“Kenapa kita mengajak masyarakat, karena kita ingin bersama-sama menyosialisasikan tentang pentingnya persatuan dan kesatuan di dalam perbedaan, demi terciptannya kehidupan harmonis berbangsa dan bernegara,” ungkapnya.
Hingga kini kata Liza setidaknya sudah ada 20-an elemen masyarakat maupun organisasi kemasyaraktan (Ormas) yang mulai tergabung dalam GeMa Indonesia ini. “Nantinya dari mereka-mereka inilah kita akan mengajak meningkatkan kepeduiian masyarakat melalui kegiatan sosial dan pendidikan kebangsaan sebagai wujud kecintaan kita terhadap tanah air Indonesia yang mulai luntur,” ujarnya.
Dan yang tak kalah penting menurut Liza juga melakukan sinergi dengan penulis-penulis yang aktif di media sosial (medsos). Tujuannya untuk mengkritisi hal-hal yang mengandung unsur vadikalisme dan intoleransi demi kemajuan bangsa dan negara Indonesia. “Kita ketahui sekarang ini gerakan intoleransi marak disuarakan melalui medsos, makanya harus ditangkal oleh orang-orang yang memiliki kemampuan menulis di medsos,” tegasnya. [tis]

Tags: