Desa Sumber Jadi Sentra Keripik Gayam

Sunanik salah satu produsen keripik di Desa Sumber Kecamatan Merakurak Tuban saat mengupas buah gayam sebelum digoreng menjadi keripik Gayam yang memiliki rasa khas tersebut. [Khoirul Huda]

Sunanik salah satu produsen keripik di Desa Sumber Kecamatan Merakurak Tuban saat mengupas buah gayam sebelum digoreng menjadi keripik Gayam yang memiliki rasa khas tersebut. [Khoirul Huda]

Tuban, Bhirawa
Selain banyak sumber daya alam (SDA) yang terkadung didalamnya, terbukti dengan berdirinya empat pabrik semen dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan dua pabrik lagi milik perusahan semen dari Negera Swiss yang berdiri kokoh, serta dua investor perusahan semen lagi yang akan mendirikan pabrik, wilayah Kabupaten Tuban juga dikenal sentra keripik gayam camilan khas “Bumi Wali”, selain minuman legen.
Gayam merupakan tanaman khas bagi warga Desa Sumber Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban. Tak heran, pohon buah yang dikenal sebagai pohon yang angker/seram inipun buahnya dapat diolah senikmat dan serenyah mungkin, hingga bisa memanjakan lidah.
Di Desa Sumber, hampir sebagian masyarakatnya memiliki pohon gayam yang tertanam di samping kanan kiri rumah atau bahkan di lahan persawahan. Petani Gayam, Isman mengatakan, memiliki pohon gayam sudah sejak lama, karena merupakan warisan dari keluarga. Hingga saat ini sekitar 50 pohon gayam dimilikinya dan dipanen ketika musimnya tiba. “Ada sekitar 50 lebih kalau untuk tanaman Gayam milik saya,” kata Usman (20/10).
Dari data pemerintah desa setempat, untuk total keseluruhan pohon gayam yang ada di Desa Sumber diperkirakan jumlahnya mencapai 600 batang pohon. Sebab, hampir semua masyarakat memiliki pohon gayam. “Jika 600 pohon gayam, kemungkinan besar ada,” kata Triyono Sekretaris Desa Sumber Kecamatan Merakurak Tuban ini.
Ia juga berharap, agar pohon gayam bisa dilestarikan di desanya, dengan cara menambah pembibitan di lahan-lahan yang produktif. Misalnya, di pinggiran aliran sungai. Dengaan upaya pelestarian tersebut, maka sudah barang tentu akan membantu kearifan lokal warga Desa Sumber dalam melestarikan Gayam.
“Pihak desa akan melakukan pembibitan, tujuannya adalah untuk melestarikan dan menjadikan Desa Sumber sebagai pusat Gayam di Tuban,” terang Triyono.
Pihak desa juga mengaku belum bisa berbuat banyak untuk memberi peluang pasar kepada para produsen keripik sumber. Saat ini yang bisa dilakukannya adalah hanya menumbuh-kembangkan pohon-pohon Gayam yang ada di desanya. “Sementara untuk pemasaran kita belum bisa membantu secara maksimal,” terang Sekdes ini.
Sementara itu, Sunanik salah satu produsen keripik di Desa Sumber Kecamatan Merakurak Tuban, mengaku sudah lama menggeluti usaha pembuatan keripik gayam lama, hal itu dilakukan karena sudah menjadi pekerjaan sehari-hari yang harus dijalankan. “Sudah lama melakukannya, bertahun-tahun,” ujar istri Alm. Kades setempat (20/10).
Perempuan satu-satunya yang memproduksi keripik gayam itu mengungkapkan, meski sudah lama memproduksi, namun untuk pemasaran belum terbuka lancar karena masih ada kendala. “Pasarnya yang belum dapat, saya hanya menitipkan di beberapa kenalan ataupun ada juga yang meminta dikirim,” cerita Sunanik. [hud]

Rate this article!
Tags: