Dishub Sumenep Bersurat ke 3 KPA Keperintisan

sul-IMG-20150708-06630Sumenep, Bhirawa
Mengantisipasi terjadinya kekosongan transportasi laut dijalur keperintisan Sumenep selama proses lelang akhir tahun, Dinas Perhubungan (Dishub) Pemkab Sumenep berkirim surat ke tiga kuasa pengguna anggaran (KPA) jalur keperintisan, yakni Kantor OP Utama Tanjung Perak, Surabaya, KSOP Tanjung Wangi, Banyuwangi dan KSOP Bima, NTB.
Kepala Dinas Perhubungan Sumenep, Moh Fadillah melalui Kabid Perhubungan Laut dan Udara, M Choironi Argoto mengatakan, setiap akhir tahun sering terjadi kekosongan kapal yang beroperasi dijalur keperintisan, untuk mengantisipasi terjadinya persoalan klasik itu, pihaknya telah mengirimkan surat ke KPA jalur keperintisan agar tidak terjadi kekosongan dijalur laut.
“Kami sudah berkirim surat ke KPA jalur keperintisan sejak beberapa bulan yang lalu. Tujuannya agar dijalur laut tetap berjalan seperti biasanya sehingga tidak ada penumpukan sembalo di pelabuhan,” kata Argoto, Rabu (2/12).
Menurut Argoto, salah satu isi dalam surat tersebut, pemerintah daerah meminta agar KPA jalur keperintisan tersebut tidak mengosongkan kapal yang beroperasi dijalur keperintisan, utamanya pada saat akhir tahun yang merupakan masa proses lelang jalur keperintisan.
“Setiap 31 Desember masa kontrak dijalur keperintisan kan berakhir, biasanya dimasa ini yang sering terjadi kekosongan kapal dijalur keperintisan itu. Makanya kami berharap agar KPA itu menyiapkan kapal pengganti untuk beroperasi dijalur keperintisan tersebut,” ucapnya.
Ia optimis, pada tahun ini tidak akan terjadi kekosongan kapal dijalur keperintisan, sebab upaya pemerintah daerah dengan berkirim surat ke KPA tersebut, selama tiga tahun terahir ini sudah tidak pernah lagi terjadi kekosongan. “Kami yakin tiga KPA ini juga mempunyai pikiran yang sama dengan kami. Sehingga bisa menyediakan kapal pengganti selama masa proses lelang tersebut,” bebernya.
Saat ini ada lima kapal yang beroperasi dijalur keperintisan, yakni Kapal Mitra Papua yang menggantikan kapal Amukti Palapa, Mega Pratama yang menggantikan Sabuk Nusantara 27, Miami, Maumere 1, dan Sukaria. [sul]

Tags: