Disperta Pemkab Mojokerto Gelar Kegiatan Penyusunan Program Tahun 2022.

Bupati Mojokerto saat memberikan arahan dalam agenda penyusunan programa penyuluhan pertanian.

Pemkab Mojokerto, Bhirawa.
Sebanyak 147 orang Penyuluh pertanian dan pengurus kontak tani dan nelayan andalan Kabupaten Mojokerto, telah mengikuti pelaksanaan agenda penyusunan programa penyuluhan pertanian,Tahun 2022 oleh Dinas Pertanian Kanupaten Mojokerto,di Pendopo Gria Maja Tama Rabu (18/5).

Hal tersebut dilakukan guna menyediakan acuan bagi penyuluh pertanian dalam menyusun rencana program kegiatan yang dapat disosialisasikan kepada penyelenggara maupun masyarakat.

Dalam sambutan Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati meyakini dengan kekompakan Dinas Pertanian dengan slogan ‘Pertanian Maju, Mandiri dan Modern’, dapat menyelesaikan setiap permasalah yang ada, khususnya dalam menghadapi wabah PMK yang melanda saat ini.

“Dengan adanya wabah PMK yang melanda baik di wilayah Kabupaten Mojokerto maupun nasional ini, memberikan dampak ekonomi bagi komoditi ternak. secara langsung maupun tidak langsung pasti akan sangat mempengaruhi nilai ekspor dari komoditi yang terkait dengan ternak ruminansia dari Indonesia”, ucapnya.

Terkait dengan penyusunan program penyuluhan pertanian, Ikfina berharap tidak hanya menjadi suatu kegiatan yang dilaksanakan begitu saja, tetapi harus menjadi program yang jelas. Sehingga nanti bisa diharapkan oleh para petani di Kabupaten Mojokerto.

Program ini pasti tidak akan sama dengan program pertanian di daerah yang lain, karena di masing-masing daerah mempunyai spesifikasi masing-masing, baik dari sisi kondisi alam geografisnya, tanahnya, cuacanya, maupun dari sisi karakteristik petaninya, bagaimana menyusun program, sehingga kemudian bisa melaksanakan kinerja kalian targetnya itu adalah ketahanan pangan dan kesejahteraan para petani, bebernya.

Lebih lanjut ditambahkan Ikfina , tentang peran penting pemerintah dalam pengendalian inflasi barang, karena inflasi saat ini yang dikehendaki hanya 2 sampai 4 persen kenaikannya.

Ini menjadi salah satu penanggung jawab Dinas Pertanian dalam pengendalian inflasi karena berhubungan dengan ketersediaan barang,

Mengingat dalam pembangunan sektor pertanian di Indonesia, lanjut Ikfina, tetap dianggap menjadi sektor terpenting dalam pembangunan ekonomi. Menurutnya, potensi sumber daya yang besar dan dan beragam ini, menjadi pendapatan yang cukup besar dalam skala nasional.

Namun adanya suatu permasalahan yang dari dulu dihadapi oleh para petani dan semua orang yang terlibat dalam dunia pertanian, yakni masalah permodalan, kemudian harga panen yang tidak stabil, luas garapan yang sempit, ketersediaan sarana produksi dan ahli fungsi lahan.

“Juga masalah dominasi petani tua, dan juga anomali iklim ini menjadi masalah kita semuanya dan ini merupakan ancaman besar yang kita tidak bisa kendalikan untuk saat ini, sehingga bukan kita yang mengendalikan iklim tetapi bagaimana kita menyesuaikan terhadap iklim,” tuturnya.

Dalam mengatasi masalah permodalan bagi petani, ikfina menegaskan bahwa permasalahan ini dapat diselesaikan ketika mempunyai manajemen yang bagus dengan basis data yang akurat.jelasnya. (min.gat)

Tags: