DPRD Minta Dinkop Sosialisasi Bantuan Hibah UMKM

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Surabaya, Bhirawa
Dewan Perwakilan rakyat Daerah (DPRD) Jatim meminta kepada Dinas koperasi dan UMKM, serta Bank UMKM Jatim untuk segera melakukan sosialisasi program bantuan dana hibah sebesar Rp 400 M untuk koperasi wanita (Kopwan) dan kredit murah bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Ini karena, sejumlah anggota DPRD Jatim dari daerah pemilihan (Dapil) 1 meliputi Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo saat melakukan jaring aspirasi masyarakat (Jasmas) ketiga tahun 2015 yang salah satunya untuk mensosialisasikan program tersebut ke masyarakat konstituen ternyata banyak mendapat keluhan lantaran mereka belum familier dengan program Kopwan maupun kredit bunga murah dari Bank UMKM.
“Kalau ibu-ibu sudah punya koperasi RT atau RW, tinggal datang ke Dinas Koperasi untuk minta apa saja persyaratan mendirikan Koperasi Wanita supaya tercatat dan mendapat akte sehingga nantinya bisa direkomendasikan mendapat bantuan hibah permodalan Kopwan dari APBD Jatim sebesar Rp 25 juta,” ujar Ketua Komisi B DPRD Jatim, M Basuki saat ditemui reses di daerah Surabaya, Kamis (3/12)
Ia menjelaskan, dari sekian banyak Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang menjadi mitra kerja Komisi bidang perekonomian, hanya Dinas Koperasi dan UMKM yang dinilai cocok program-programnya untuk warga Surabaya. “Di masyarakat perkotaan seperti Surabaya, cocoknya program pemberdayaan masyarakat ya melalui koperasi dan UMKM sebab mereka tidak punya lahan pertanian, tambak mau ternak,” beber Basuki.
Selain Kopwan, pada tahun 2016, APBD Jatim telah mengalokasikan Rp 400 miliar untuk program kredit murah bagi UMKM primer bekerjasama dengan Bank Jatim dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR). “Pelaku UMKM bisa mengajukan kredit murah dengan bunga 10% setahun. Masing-masing UMKM bisa dapat bantuan permodalan Rp 20 juta,” jelasnya.
Sementara itu, Rudi, Ketua RT 2 RW 4 Simo Gunung Kramat Barat Kelurahan Putatjaya, Kecamatan Sawahan Kota Surabaya mengatakan, para ibu-ibu di lingkungannya sudah memiliki koperasi simpan pinjam, tapi belum berbadan hukum. Karena itu, pihaknya perlu pendampingan supaya bisa berkembang bahkan mendapat bantuan dari Pemprov Jatim. “Biasanya SHU (Sisa Hasil Usaha, red) kami gunakan untuk tour atau rekreasi gratis,” terangnya.
Selain di Simo Gunung Kramat Barat, M Basuki sebelumnya juga menggelar reses di Sukomanunggal Surabaya dengan komunitas masyarakat pecinta sepeda onthel “Boman’s”. “Mereka berharap pemerintah membikin agenda khusus wisata di Surabaya pada khususnya dan Jatim pada umumnya agar lebih memasyarakatkan olahraga sepeda,” ungkapnya.
Kemudian di Putat Gede Baru Kecamatan Sawahan dengan kelompok pengajian jamaah Az Zahra, serta di Putat Jaya C IV Kecamatan Sawahan dengan tenaga pendidik (pengajar)  PAUD dan SMA/SMK/MA. “Disana akan fokus menyangkut peralihan kewenangan pendidikan SMA sederajat diambilalih Pemprov Jatim,” ujarnya. [Cty,kmf]

Tags: